Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks IDX Basic Materials Tertekan, Saham SMGR dan INKP Bisa Jadi Pilihan

Pembangunan yang kembali berjalan akan memungkinkan kenaikan serapan untuk produk-produk material dasar seperti besi baja, semen, kertas dan plastik.
Semen Indonesia/https://semenindonesiabeton.com/
Semen Indonesia/https://semenindonesiabeton.com/

Bisnis.com, JAKARTA – Tren kenaikan harga komoditas menekan kinerja indeks sektoral IDX Basic Materials pada awal 2022. Meski demikian, sejumlah emiten di sektor kertas dan semen masih patut dicermati investor.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX Basic Materials terpantau naik 1,96 persen pada level 1.202,86 pada perdagangan akhir pekan kemarin. Meski demikian, secara year-to-date (ytd), IDX Basic Materials terkoreksi sebesar 2,55 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, kenaikan harga rata-rata komoditas dunia merupakan sentiman negatif bagi emiten konstituen indeks ini. Hal tersebut karena sektor material dasar ini cukup rentan terhadap kenaikan komoditas yang menjadi bahan baku utama dalam produksi mereka.

“Tren harga ini akan berimbas pada kenaikan biaya untuk bahan baku yang harga jual produknya belum tentu serta merta dapat dinaikan karena ekonomi masih baru mulai pulih,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/1/2022).

Frankie melanjutkan, kenaikan harga komoditas energi juga akan turut meningkatkan biaya produksi bagi emiten dalam sektor ini. Hal ini mengingat sebagian besar emiten pada indeks ini berada pada kegiatan industri manufaktur.

Meski demikian, Frankie menyebutkan, potensi pemulihan kinerja IDX Basic Materials masih cukup terbuka. Hal ini dapat terjadi apabila situasi Covid-19 dengan varian terbarunya sudah terkendali, sehingga geliat ekonomi dan pembangunan kembali berjalan normal.

“Pembangunan yang kembali berjalan akan memungkinkan kenaikan serapan untuk produk-produk material dasar seperti besi baja, semen, kertas dan plastik. Hal ini juga ditambah dengan penyesuaian harga seiring dengan naiknya daya beli masyarakat nantinya,” lanjutnya.

Adapun, Frankie menyebutkan masih ada sejumlah saham yang dapat dicermati para investor di indeks ini. Salah satu saham yang direkomendasikan Frankie adalah INKP dengan target harga Rp9.000 – Rp10.000.

Menurutnya, saham INKP masih cukup menarik mengingat potensi kenaikan harga pulp dan kertas pada tahun ini. Sebagai salah satu pemain utama di sektor ini, INKP akan meraup keuntungan yang cukup besar sehingga dapat berimbas ke harga sahamnya.

Saham lain yang menjadi pilihan Frankie adalah emiten-emiten di sektor semen, yakni INTP dan SMGR. Menurutnya, kedua emiten tersebut masih mampu menorehkan kinerja yang stabil meski harga sahamnya sudah turun cukup dalam.

“Untuk SMGR target di level terdekat Rp8.000, jangka panjang di Rp10.000, sementara untuk INTP di Rp12.000,” pungkasnya.

Di sisi lain, SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan prospek pergerakan indeks ini akan cukup menantang sepanjang 2022. Ia menjelaskan, krisis energi yang sedang terjadi memicu kenaikan harga batu bara yang cukup signifikan.

Tren ini akan berimbas negatif bagi perusahaan-perusahaan di sektor semen. Pasalnya, emiten di sektor ini akan membutuhkan batu bara sebagai sumber energi di pabrik produksinya.

“Dengan sentimen tersebut, maka margin perusahaan akan tertekan, return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) akan menurun,” jelasnya.

Seiring dengan hal tersebut, ia menyematkan rating netral (neutral) untuk sektor material dasar dan juga semen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper