Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Pasang Target Moderat pada 2022, Transaksi Harian Dipatok Rp13,5 Triliun

Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih utamanya ditopang oleh target kenaikan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp13,5 triliun pada tahun depan.
Jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2021 pada Rabu (27/10/2021)/Dok. BEI
Jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2021 pada Rabu (27/10/2021)/Dok. BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia optimistis bisa meningkatkan pendapatan serta laba bersih pada 2022.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyepakati rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) 2022 Bursa Efek Indonesia. Dalam RKAT tersebut disebutkan bahwa proyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh BEI naik Rp158,8 miliar atau 11,4 persen menjadi Rp1,55 triliun.

Selain itu, biaya usaha BEI diproyeksikan naik Rp122,6 miliar atau 11,85 persen menjadi Rp1,16 triliun. Adapun laba sebelum pajak berpotensi naik menjadi Rp496,64 miliar dan setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp107,07 miliar. Maka perolehan laba bersih BEI pada 2022 adalah sebesar Rp389,56 miliar.

Begitu juga dengan total aset BEI diproyeksikan sebesar Rp4,24 triliun atau naik 10,29 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021 yang telah direvisi.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih utamanya ditopang oleh target kenaikan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp13,5 triliun pada tahun depan.

Jumlah itu naik dibandingkan dengan nilai RNTH sebesar Rp12 triliun pada tahun ini. “Dari pasar secondary memberikan kontribusi pendapatan sebesar 75 persen secara total. Pendapatan dan laba kami akan meningkat 2022 dibandingkan dengan 2021,” katanya Rabu (27/10/2021).

Inarno menambahkan peningkatan RNTH disusun setelah melakukan diskusi dengan para anggota bursa, manajer investasi dan seluruh pihak terkait. Inarno mengatakan target RNTH 2022 sempat di bawah level tersebut. Akan tetapi karena pada 2021 terjadi beberapa penyesuaian target dari Rp9 triliun menjadi Rp12 triliun.

“Kami tidak terlalu optimistis, tetapi tidak pesimis juga, kami moderat saja. Tahun depan pandemi sepertinya akan semakin menurun  dan ekonomi mulai pulih,” katanya.

TARGET EFEK BARU

Selain itu, untuk target pencatatan efek baru di tahun 2022 adalah 68 efek yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi exchange traded fund (ETF), dana investasi real estate (DIRE), serta efek beragun aset (EBA).

Sebagai upaya untuk mencapai target pencatatan efek baru tersebut, maka akan dilakukan berbagai rangkaian kegiatan kepada perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat, meliputi peningkatan kapasitas infrastruktur di area pencatatan perusahaan, serta melakukan sosialisasi, one-on-one meeting, dan workshop yang saat ini telah rutin dilakukan secara virtual melalui media daring.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bursa tidak memiliki target penggalangan dana terkait pencatatan efek baru. Menurutnya BEI akan mendukung segala upaya pencatatan instrumen tanpa membeda-bedakan.

Selain itu, Nyoman menambahkan bursa sedang mendorong agar pemerintah daerah bisa menerbitkan obligasi di pasar modal. Dana itu dapat digunakan untuk membangun infrastruktur bagi pelayanan public.

Menurutnya Bursa telah melakukan pertemuan dengan beberapa pemda seperti DKI Jakarta, Medan, Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Kami dukung mereka untuk bisa melakukan penerbitan. Bukan hanya melalui pendampingan dan konsultasi tapi juga diskon komisi penerbitan hingga 50 persen,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper