Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Naik Hampir Rp18 Triliun, AUM Reksa Dana Indeks Naik Signifikan

Pada November 2020, dana kelolaan industri reksa dana kembali mengalami kenaikan sebesar Rp17,98 triliun atau 3,26 persen.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dana kelolaan industri reksa dana kembali mengalami kenaikan sebesar Rp17,98 triliun atau 3,26 persen, dari Rp551,17 triliun pada akhir Oktober 2020 menjadi Rp569,15 triliun pada akhir November 2020.

Berdasarkan rilis tim riset Infovesta Utama Senin (14/12/2020), peningkatan asset under management (AUM) juga didukung oleh jumlah unit penyertaan (UP) industri reksa dana yang mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.

Kinerja reksa dana pada November 2020 mencatatkan hasil yang cenderung positif. Peningkatan tertinggi dialami oleh reksa dana berbasis saham seperti reksa dana indeks, ETF, campuran, dan saham.

Reksa dana indeks mengalami kenaikan AUM terbesar secara bulanan sebesar 10,46 persen secara bulanan atau Rp910 miliar, diikuti dengan reksa dana ETF dengan pertumbuhan AUM sebesar 9,88 persen secara bulanan atau Rp1,4 triliun.

Kenaikan AUM yang cukup pesat oleh reksa dana indeks didukung oleh peningkatan kinerja indeks acuan terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama bulan November yang tercatat naik sebesar 9,44 persen.

Kinerja pasar saham Indonesia juga didukung oleh arus dana masuk dari investor asing yang mencatatkan beli bersih sebesar Rp3,44 triliun pada bulan November.

Di lain sisi, kenaikan UP tertinggi dicetak oleh reksa dana pendapatan tetap sebesar 4,48 persen atau Rp3,43 triliun. Reksa dana pendapatan tetap juga mencatatkan kenaikan AUM tertinggi yakni sebesar Rp7,46 triliun, setelah reksa dana berbasis saham yang mengumpulkan dana kelolaan Rp7,73 selama November 2020.

Pertumbuhan AUM dan UP reksa dana pendapatan tetap juga didorong oleh kondisi pasar obligasi yang masih kondusif yang mana tingkat suku bunga acuan BI 7-days Reverse Repo Rate pada bulan November lalu kembali dipangkas ke level terendah sepanjang sejarah.

Hal ini mendorong kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi melalui Infovesta Government Bond Index (IGBI) dan Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) masing-masing naik sebesar 1,88 persen dan 0,54 persen selama bulan November 2020.

Investor asing juga turut melakukan arus masuk ke pasar obligasi Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN) selama bulan November sebesar Rp15,64 triliun.

“Investor asing berperan cukup besar dalam peningkatan kinerja pasar saham dan obligasi Indonesia pada bulan November lalu yang didukung dengan sentimen positif dari progres vaksin di Indonesia dan juga di beberapa negara,” tulis tim riset Infovesta Utama.

Reksa dana berbasis saham dan pendapatan tetap dianggap dapat menjadi pilihan utama investor di tengah pemulihan ekonomi yang masih berjalan di Indonesia.

Harapan pemulihan ekonomi pada 2021 juga dapat mendorong investor asing untuk terus aktif masuk ke dalam negara Indonesia sehingga dapat mendukung kinerja pasar modal Indonesia.

Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan UP masing-masing jenis Reksa Dana hingga November 2020:

Dana Kelolaan Naik Hampir Rp18 Triliun, AUM Reksa Dana Indeks Naik Signifikan

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper