Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat IHSG Koreksi, Saham Grup Garuda Terbang Paling Tinggi

Saham Garuda Indonesia Group melesat paling tinggi saat IHSG turun. Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) melonjak 15,28 persen menuju Rp344, sehingga menjadi top gainers.
Pesawat Garuda bermasker
Pesawat Garuda bermasker

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Garuda Indonesia Grup melesat di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah pada sesi I perdagangan Kamis (12/11/2020).

Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG koreksi 0,59 persen atau 32,37 poin menjadi 5.480,95. Sejumlah 169 saham hijau, 242 saham koreksi, dan 178 saham stagnan.

Kapitalisasi pasar pun tergerus menjadi Rp6.388,75 triliun. Investor asing tercatat masih konsisten masuk dengan net buy Rp145,29 miliar.

Saham Garuda Indonesia Group melesat paling tinggi saat IHSG turun. Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) melonjak 15,28 persen menuju Rp344, sehingga menjadi top gainers.

anak usaha Garuda Indonesia, yakni PT Garuda Maintenance Facility Tbk. (GMFI) juga terbang 13,25 persen menuju Rp94. Total transaksi saham GIAA senilai Rp218,3 miliar, sedangkan saham GMFI Rp17,8 miliar.

Saham GIAA terpantau menanjak 37,19 persen dalam sepekan terakhir. Hal itu tak lepas dari rencana Menteri BUMN Erick Thohir dalam pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menjadi anak usaha PT Survai Udara Penas (Persero) dalam proses pembentukan holding badan usaha milik negara pariwisata dan pendukung.

Rencana pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) pariwisata dan pendukung terus bergulir. Komposisi induk dan anggota dari kelompok usaha pelat merah ini merupakan penambahan dari rencana holding BUMN di bidang sarana dan prasarana penerbangan yang sebelumnya direncanakan pada 2019.

Awalnya, holding itu akan beranggotakan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Pelita Air Services, dan PT Survai Udara Penas (Persero) sebagai induk.

Namun, Kementerian BUMN di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perubahan terhadap komposisi itu.

Erick mengubah skema penggabungan dari BUMN penerbangan dan pariwisata menjadi BUMN pariwisata dan pendukung. Survai Udara Penas tetap menjadi induk holding.

Adapun, anggota atau sub holding bertambah denga masuknya PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), hingga PT Sarinah (Persero).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan Survai Udara Penas akan menjadi induk holding. Menurutnya, entitas itu akan menggantikan kepemilikan saham pemerintah di perseroan.

Irfan mengklaim pembentukan holding akan mendorong sinergi yang lebih baik untuk kepentingan seluruh peserta. Kendati demikian, pihaknya belum menjabarkan secara detail bentuk kolaborasi yang akan dijalankan.

“Macam-macam sinergi, memastikan gedein pariwisata,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).

Irfan baru-baru in mengatakan rencananya holding akan terbentuk pada akhir tahun. Pihaknya optimistis pembentukan akan berdampak positif bagi pariwisata Indonesia.

Berdasarkan catatan Bisnis, ambisi pembentukan holding di sektor penerbangan telah mengemuka sejak 2019. Kementerian BUMN era Rini M. Soemarno saat itu berambisi kelompok usaha itu mampu menjadi pemain di luar negeri.

Salah satu mimpi yang ingin diwujudkan yakni dengan menjadi operator bandara di negara Asia. Kelompok usaha itu dapat mengikuti tender seperti di Filipina dan Thailand.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper