Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Semaju Negeri Jiran, Pelaku Pasar Modal Nantikan Instrumen Hedging

Pelaku pasar modal menilai instrumen hedging dasar yang diperlukan di pasar modal yakni lindung nilai pergerakan mata uang, lindung nilai pergerakan suku bunga, dan lindung nilai risiko default atau gagal bayar.
Pengunjung memfoto layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung memfoto layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA— Indonesia dinilai masih perlu mengembangkan instrumen hedging atau lindung nilai di pasar modal untuk menahan aksi jual atau sell off saat terjadi volatilitas tinggi.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan hedging di pasar modal Indonesia belum semaju di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. 

Menurutnya, instrumen hedging dasar yang diperlukan di pasar modal yakni lindung nilai pergerakan mata uang, lindung nilai pergerakan suku bunga, dan lindung nilai risiko default atau gagal bayar.

Iwanho mengatakan instrumen hedging yang belum berkembang menyebabkan biaya investasi di Indonesia relatif mahal. Oleh karena itu, pihaknya berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat segera melakukan pengembangan instrumen tersebut.

“Diharapkan OJK bisa segera mengembangkan ketiga instrumen di atas sehingga biaya hedging terhadap gejolak mata uang, suku bunga, dan risiko default akan jauh berkurang,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).

Dia mengatakan investor asing dan lokal dapat menggunakan instrumen hedging untuk  untuk untuk mengurangi risiko pergerakan pasar. Dia menilai, dengan adanya instrumen lindung nilai, investor tidak segera keluar atau melakukan aksi jual jika terjadi volatilitas mata uang, suku bunga, dan risiko default.

Secara terpisah, Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra mengatakan Indonesia harus meningkatkan penetrasi di pasar spot terlebih dahulu. Menurutnya, likuiditas di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan kapitalisasi pasarnya.

“Sebaiknya, fokus terlebih dahulu pada pengaturan mekanisme market maker atau liquidity provider dan batasan yang dapat dilakukan,” jelasnya.

Etta menambahkan edukasi finansial harus ditingkatkan termasuk penyederhanaan proses pembukaan rekening efek. Dengan demikian, jumlah dan basis investor semakin besar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper