Bisnis.com, JAKARTA — PT Bakrie & Brothers Tbk., berencana untuk megulirkan investasi senilai Rp800 miliar guna mendanai ekspansi bisnis perseroan pada tahun depan.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan bahwa perseroan akan melakukan pengembangan pada beberapa entitas anaknya pada tahun depan.
Dia menjelaskan bahwa emiten berkode saham BNBR tersebut akan melakukan penambahan kapasitas pada pabrik PT Bakrie Autoparts dan entitas anaknya yang bergerak di bisnis konstruksi PT Bakrie Metal Industries.
Selain itu, pada 2020 investasi perseroan menyasar pada bisnis bus elektrik. Anindya mengungkapkan bahwa perseroan akan membuat komponen-komponen untuk bus listrik.
“Kami akan melakukan investasi total Rp800 miliar, ini kami akan fokuskan pengembangan bisnis yang ada,” jelasnya di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Baca Juga
Direktur Utama yang baru PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie (kiri) dan pejabat lama Bobby Gafur Umar melakukan salam komando usai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (16/5/2019). - ANTARA/Audy Alwi
Untuk sumber pendanaan belanja modal tahun depan, BNBR bakal menyerap sekitar 60%—70% dari dana internal perseroan. Selebihnya perseroan bakal menyerap dari fasilitas perbankan.
Anindya mengatakan bahwa dengan kondisi keuangan perseroan yang lebih sehat pada tahun ini, perseroan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan permodalan dari perbankan.
“Memang tahun yang baik buat kami terlihat dari sisi ekuitas kami ada pelonjakan dan kami sudah laba, terlihat besar di sembilan bulan pertama tahun ini,” katanya.
Dari sisi kinerja, BNBR mencatatkan laba bersih senilai Rp349,49 miliar membalikkan posisi rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,22 triliun.
Penumpang turun dari bus listrik usai mengikuti uji coba di halaman Balai Kota, Jakarta, Senin (29/4/2019). Pemprov DKI Jakarta bersama PT TransJakarta dan PT Bakrie & Brother Tbk menyelenggarakan uji coba bus listrik yang bertujuan untuk memastikan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum di Jakarta. - ANTARA
Dia mengungkapkan bahwa adanya segmen bisnis manufaktur yang kuat pada unit usaha perseroan berkontribusi positif terhadap kinerja perseroan sepanjang tahun ini. Menurutnya, kinerja tersebut didorong oleh PT Bakrie Metal Industries (BMI), PT Pipe Industries (BPI) , dan PT Bakrie Autoports (BA).
BMI telah memproduksi jembatan baja untuk pasar domestik sepanjang 26,4 km. Sementara BPI pada 2017–2018 telah mamasok hingga 34% dari total kebutuhan tiang listrik baja PLN. Adapun BA pada saat ini tengah merintis industri kendaraan listrik nasional melalui oengembsngan bus listrik bekerja sama dengan BYD Auto.
“Sejak akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019, bebarapa unit usaha menampilkan performa lebih bagus dibandingkan dengan sebelumnya,” ungkapnya.