Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk. mengantongi izin penghimpunan dana nonkonvensional dari pasar modal lewat emisi Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTPN dengan target dana sebesar Rp5 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (18/11/2019), disampaikan perseroan telah mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTPN Tahap I Tahun 2019 yang memiliki jumlah pokok obligasi sebesar Rp1 triliun.
Obligasi yang ditawarkan terbagi atas dua seri yakni seri A dengan pokok sebesar Rp799 miliar memiliki bunga tetap sebesar 7,55% per tahun. Surat utang ini memiliki tenor 36 bulan sehingga akan jatuh tempo pada 26 Novembe 2022.
Adapun seri B memiliki pokok sebesar Rp201 miliar dengan tingkat bunga 7,75% per tahun. Instrumen ini memiliki tenor lebih panjang yakni 60 bulan dan akan jatuh tempo pada 26 November 2024.
“Obligasi berkelanjutan IV Bank BTPN Tahap II dan atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.”
Lebih lanjut disampaikan penawaran umum obligasi berkelanjutan (PUB) IV Bank BTPN ini memiliki tanggal efektif pada 15 November 2019 dan akan masa penawaran umum dimulai pada 19-21 November 2019.
Pendistribusian secara elektronik dijadwalkan pada 26 November dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada hari berikutnya. Pembayaran bunga obligasi pertama kali akan dilakukan pada 26 Februari 2020 dan selanjutnya dengan frekuensi triwulan sekali.
