Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. telah mampu berkontribusi terhadap perseroan untuk mencetak laba sepanjang kuartal III/2019.
Pada periode tersebut, emiten berkode saham BNBR itu mengantongi pendapatan senilai Rp2,47 triliun atau meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,32 triliun.
Bakrie & Brothers mencatatkan laba bersih per September 2019 senilai Rp342,33 miliar, berbalik untung dari rugi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,23 triliun.
“Pada kuartal ketiga ini, Bakrie & Brothers kembali mencetak laba dan ini sangat menggembirakan bagi para pemangku kepentingan, terutama investor,” kata Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie pada dalam siaran pers yang dikutip, Senin (4/11/2019).
Dia menjelaskan, sejumlah faktor juga yan mendongkrak kinerja perseroan sejak beberapa bulan terakhir, yaitu kinerja anak perusahaan yang makin baik dan memberikan kontribusi positif.
Menurutnya, sejak akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019, beberapa unit usaha menampilkan performa lebih bagus dibandingkan dengan sebelumnya.
Baca Juga
Pada kuartal III/2019, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), unit usaha Perseroan yang memproduksi pipa baja, mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,29 triliun, meningkat 8,7% dibandingkan dengan kuartal III/2018 sebesar Rp 1,19 triliun.
Dia menjelaskan hal tersebut terjadi karena adanya sejumlah proyek berkesinambungan bersifat multi-years serta sejumlah proyek baru di sektor oil & gas maupun di luar oil & gas.
Direktur Utama yang baru PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie (kiri) dan pejabat lama Bobby Gafur Umar melakukan salam komando usai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Audy Alwi
BPI saat ini mendapatkan sejumlah proyek oil & gas baru, antara lain pengadaan pipa untuk Saka Energi di wilayah Jawa Timur dan proyek Pembangkit Jawa I (IPP Jawa I). Kedua proyek ini semakin memperkuat proyek multi-years pengadaan pipa untuk bisnis Pertamina di sektor downstream (hilir) yang sudah bergulir sejak akhir 2017 dan tuntas pada semester I 2019 lalu.
Sementara itu, di sektor non oil & gas, tahun ini BPI kembali berhasil memenangkan tender proyek PLN untuk pengadaan tiang listrik.
“Proyek pengadaan tiang listrik senilai Rp 400 miliar ini didapatkan kembali oleh perusahaan selama dua tahun berturut-turut. Ini capaian menggembirakan. Semua disokong penjualan para distributor BPI yang tersebar di seluruh Indonesia, selain adanya faktor cost reduction berupa efisiensi bahan baku di dalam proses produksi pipa baja,” kata Anindya.
Di sisi lain, PT Bakrie Autoparts, unit usaha lain perseroan yang memproduksi komponen otomotif, pada kuartal III/2019 mampu meraup pendapatan Rp529,5 miliar.
Anindya menilai bahwa dunia industri nasional tengah mulai menggeliat, yang akan mendatangkan efek positif bagi kinerja industri otomotif dan industri pendukungnya.
“Saya melihat, dua tahun terakhir industri otomotif lebih banyak menahan diri, wait and see terkait kondisi politik dan beberapa faktor lain. Ke depan mereka akan lebih ofensif dalam mengembangkan bisnis, dan PT Bakrie Autoparts bisa mengambil manfaat dari sana,” katanya.
Penumpang turun dari bus listrik usai mengikuti uji coba di halaman Balai Kota, Jakarta, Senin (29/4/2019). Pemprov DKI Jakarta bersama PT TransJakarta dan PT Bakrie & Brother Tbk menyelenggarakan uji coba bus listrik yang bertujuan untuk memastikan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum di Jakarta. /ANTARA
Secara khusus, dia menyebutkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh PT Bakrie Autoparts dari kecenderungan peralihan orientasi pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.
Anindya mengatakan, langkah maju perseroan melalui PT Bakrie Autoparts dalam mengembangkan bus listrik adalah sebuah lompatan signifikan guna mendapatkan manfaat bisnis lebih besar.
Lebih rinci Anindya menjelaskan, bahwa PT Bakrie Autoparts terus melakukan proses uji coba dan sosialisasi dengan beberapa perusahaan transportasi umum terbesar di Indonesia seperti TransJakarta dan PPD.
Diharapkan, proses uji coba dapat rampung akhir tahun ini dan proses pengadaan dapat dimulai tahun depan.
“Dengan track record sebagai produsen bus listrik terbesar di dunia dan dengan kesiapan operasional mereka, BYD sebagai mitra akan dapat turut membantu kinerja PT. Bakrie Autoparts secara signifikan,” kata putra Aburizal Bakrie.
Saat ini, PT Bakrie Autoparts juga mulai aktif menjalin kerjasama dengan beberapa produsen komponen di Indonesia demi memastikan bus listrik BYD yang akan dipasok mempunyai tingkat kandungan lokal yang tinggi.
Sementara itu, PT Bakrie Building Industries (BBI), unit usaha perseroan yang memproduksi berbagai jenis bahan bangunan, juga terus melakukan serangkaian improvement, dalam menghasilkan sejumlah material berdaya guna tinggi, sambil terus membenahi proses produksi.
“Teknologi bangunan pre fabrikasi dan modular yang sudah ditekuni sejak 3-4 tahun lalu mulai bergulir dan membuahkan hasil berupa pengerjaan beberapa proyek walaupun belum dalam skala yang cukup besar. Ini juga untuk menjawab tantangan program satu juta rumah dari pemerintah,” kata Anindya.