Bisnis.com, JAKARTA – Sejalan dengan kenaikan peringkat korporasi, PT Aneka Tambang Tbk. menargetkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang semakin solid dan positif pada 2019.
Untuk periode 10 September 2019 hingga 1 September 2020, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk. dari idA- menjadi idA dengan outlook stabil.
Kenaikan rating itu didukung oleh pertumbuhan profil kredit Antam yang tercermin dari peningkatan rasio arus kas sejalan dengan outlook peningkatan kapasitas produksi feronikel Antam dari pabrik pengolahan di Polamaa, Sulawesi Tenggara, serta proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara yang memiliki kapasitas terpasang 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun.
Peningkatan rating tersebut didukung oleh pengelolaan biaya tunai operasi Antam yang dinilai rendah di tengah outlook pertumbuhan komoditas nikel global yang positif.
Selain Pefindo, emiten berkode saham ANTM itu juga memperoleh kenaikan corporate credit rating dari S&P Global. Peringkat perseroan dikerek dari B- dengan outlook positif menjadi B dengan outlook positif.
Langkah S&P Global itu dudasari oleh pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas yang tercermin dari pertumbuhan kinerja keuangan ANTM yang diproyeksi solid dalam 12 bulan ke depan.
Baca Juga
Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama Aneka Tambang, mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang semakin solid dan positif pada 2019.
"Kinerja keuangan yang solid terefleksikan dari peningkatan penjualan bersih unaudited Antam pada semester I/2019 yang tercatat sebesar Rp14,43 triliun atau naik sebesar 22% dibandingkan dengan penjualan audited semester I/2018 sebesar Rp11,82 triliun," tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/9/2019).
Capaian kinerja keuangan yang solid, lanjut Arie, didukung oleh pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTM. Selain itu, perseroan juga mengelola biaya dengan baik sehingga berujung pada stabilnya tingkat biaya tunai operasi ANTM.
Di lantai bursa, saham ANTM ditutup turun 50 poin atau 4,46% ke level Rp1.070 per saham pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2019). Sepanjang tahun berjalan 2019, saham ANTM menguat 39,87%. Anak usaha PT Inalum itu memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp25,71 triliun.