Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cita Mineral Investindo (CITA) Akan Dongkrak Kapasitas Smelter Alumina

PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) telah selesai membangun pabrik pemurnian berkapasitas 1 juta ton pada 2016. Pihaknya ingin mengoptimalkan lagi kapasitas yang dimiliki menjadi 2 juta ton.
Direktur Utama PT Cita Mineral Investindo Tbk Liem Hok Seng (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela paparan publik perseroan, di Jakarta, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Cita Mineral Investindo Tbk Liem Hok Seng (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela paparan publik perseroan, di Jakarta, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— PT Cita Mineral Investindo Tbk. melalui entitas asosiasi, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), akan menambah kapasitas pabrik pemurnian atau refinery smelter grade alumina (SGA) dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton yang diharapkan rampung pada 2021.

Sebagai gambaran, SGA merupakan hasil pemurnian dari produk bauksit. Fasilitas itu refinery yang dibangun oleh perseoan akan menghasilkan SGA yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aluminium oleh perseroan seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Di dalam negeri, produksi SGA hanya dilakukan WHW. Adapun, Cita Mineral Investindo tercatat mengempit kepemilikan 30% di entitas tersebut.

Hidayat Sugiarto, Deputy Finance and Accounting Department Head Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), menuturkan perseroan telah selesai membangun pabrik pemurnian berkapasitas 1 juta ton pada 2016. Pihaknya ingin mengoptimalkan lagi kapasitas yang dimiliki menjadi 2 juta ton.

“WHW ingin mengembangkan pabrik pemurnian karena sampai saat ini hasil produksi SGA yang dihasilkan sudah optimal di tengah tingkat permintaan akan komoditas itu yang cukup tinggi,” jelasnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Infrastruktur pabrik WHW, lanjutnya, saat ini sudah memungkinkan perseroan untuk melakukan pengembangan. Kondisi itu juga ditambah pasokan bahan baku washed bauxite di Indonesia yang sangat melimpah, khususnya dari Cita Mineral Investindo sebagai salah satu pemegang saham perseroan.

“Kami harapkan akan memberikan sentimen positif bagi industri aluminium dalam negeri karena berpotensi mengurangi ketergantungan produsen aluminium pada bahan baku impor serta dapat menyumbangkan devisa bagi negara,” tuturnya.

Di sisi lain, Hidayat menyebut penambahan volume produksi menjadi 2 juta ton SGA per tahun diharapkan akan membuat biaya produksi turun sesuai skala ekonomis. Pasalnya, lahan, fasilitas karyawan, dan beberapa sarana dapat digunakan juga untuk line kedua.

Sebagai catatan, Cita Mineral Investindo bergerak di bidang pertambangan bauksit. Emiten berkode saham CITA itu memiliki dua entitas anak usaha di bidang pertambangan bauksit yakni PT Harita Prima Abadi Mineral dan PT Karya Utama Tambangjaya.

Sementara itu, WHW merupakan perseroan patungan yeng terdiri atas CITA, China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Ltd., dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd.

Direktur Cita Mineral Investindo Yusak L. Pardede mengungkapkan biaya investasi yang dibutuhkan sekitar US$400 juta. Sumber dana untuk ekspansi itu akan berasal dari internal dan pinjaman perbankan.

Dengan investasi tersebut, lanjut Yusak, perseroan akan mendapatkan sejumlah tambahan pendapatan. Salah satunya pendapatan dari penjualan produk tambang metalurgical grade bauxite (MGB) ke MHW serta pendapatan lain dari penjualan SGA lewat WHW.

“Diharapkan proses pembangunan rampung pada 2021,” imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper