Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Smelter, Cita Mineral (CITA) Siapkan US$400 Juta

Emiten tambang logam, PT Cita Mineral Investindo Tbk., berencana membangun fasilitas pemurnian atau smelter grade alumina tahap dua dengan biaya investasi sekitar US$400 juta.
Presiden Direktur PT Cita Mineral Investindo Tbk Harry KesumaTanoto (tengah) didampingi Deputy Finance PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Hidayat Sugiarto (kiri), dan Direktur Yusak Lumba Pardede, menjawab pertanyaan wartawan, usai RUPS di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Cita Mineral Investindo Tbk Harry KesumaTanoto (tengah) didampingi Deputy Finance PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Hidayat Sugiarto (kiri), dan Direktur Yusak Lumba Pardede, menjawab pertanyaan wartawan, usai RUPS di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten tambang logam, PT Cita Mineral Investindo Tbk., berencana membangun fasilitas pemurnian atau smelter grade alumina tahap dua dengan biaya investasi sekitar US$400 juta.

Direktur Cita Mineral Investindo Yusak L. Pardede menjelaskan bahwa rencana itu akan dieksekusi melalui entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).

Pasalnya, secara kapasitas diperlukan penambahan dari 1 juta ton per tahun menjadi 2 juta ton per tahun.

“Sebagai satu-satunya pemurnian smelter grade alumina [SGA] di Indonesia, permintaan akan SGA baik untuk ekspor maupun dalam negeri akan tetap tinggi dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya kepada Bisnis.com akhir pekan lalu.

Dia mengungkapkan biaya investasi yang dibutuhkan sekitar US$400 juta. Sumber dana untuk ekspansi itu akan berasal dari internal dan pinjaman perbankan.

Dengan investasi tersebut, lanjut Yusak, perseroan akan mendapatkan sejumlah tambahan pendapatan. Salah satunya pendapatan dari penjualan produk tambang metalurgical grade bauxite (MGB) ke MHW serta pendapatan lain dari penjualan SGA lewat WHW.

“Diharapkan proses pembangunan rampung pada 2021,” imbuhnya

Seperti diketahui, emiten berkode saham CITA itu bergerak di bidang pertambangan bauksit dan merupakan produsen pertama SGA di Indonesia melalui WHW.

Perseroan tercatat memiliki dua entitas anak usaha di bidang pertambangan bauksit yakni PT Harita Prima Abadi Mineral dan PT Karya Utama Tambangjaya.

WHW merupakan perseroan patungan yeng terdiri atas CITA, China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Ltd., dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd. Komposisi kepemilikan masing-masing dalam proyek itu yakni 30%, 56%, 9%, dan 5%.

WHW bergerak di bidang pemurnian bauksit untuk menjadi SGA dan mulai berproduksi pada 2016. Kapasitas produksi yang dimiliki sebesar 1 juta ton per tahun.

Pada kuartal I/2019, CITA membukukan penjualan bersih Rp894,5 miliar. Realisasi itu naik 93,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp461,5 miliar.

Dari situ, perseroan membukukan laba bersih Rp331,5 miliar per akhir Maret 2019. Pencapaian tersebut tumbuh 136,6% dari Rp140,1 miliar pada kuartal I/2018.

Yusak menjelaskan bahwa pencapaian kinerja kuatral I/2019 ditopang perolehan kuota ekspor MGB 3,28 juta ton untuk periode 2018—2019. Dengan demikian, perseroan dapat melakukan aktivitas ekspor sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu, imbuh dia, CITA juga menjual MGB ke WHW yang digunakan untuk bahan baku SGA. Kebijakan itu diklaim bakal memberikan dampak positif terhadap keuangan perseroan hingga akhir 2019.

“Sejauh ini, WHW merupakan satu-satunya produsen SGA di dalam negeri. Situasi ini tentunya akan semakin mengukuhkan posisi WHW sebagai pemasok perdana produk SGA bagi pasar domestik, serta siap mendukung pertumbuhan industri alumina nasional dan tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja CITA di tahun-tahun mendatang,” paparnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper