Bisnis.com, JAKARTA — PT Bakrie & Brothers Tbk. menargetkan penggunaan konten lokal pada bus listrik dapat mencapai 55% pada 2022 mendatang.
Komisaris Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar mengatakan bahwa pada saat ini, perseroan masih memasuki tahap pertama dalam proyek bisnis bus listrik.
Dia menjelaskan bahwa pada tahap pertama tersebut, perseroan hanya berperan sebagai penjual atau distributor bus listrik yang dibuat oleh produsen bus asal China yaitu BYD.
Sebagai perseroan yang memiliki bisnis di industri suku cadang otomotif, emiten berkode saham BNBR tersebut akan berusaha masuk ke dalam bisnis suku cadang otomotif dengan energi terbarukan.
“Jadi 2022 konten lokalnya 55%, nah itu lah industri lokal akan masuk ke situ,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Pada tahap pertama ini, bus listrik tersebut tengah melakukan uji coba dengan Transjakarta dengan jangka waktu selama 6 bulan.
Menurutnya, ke depannya kebutuhan untuk armada bus listrik dapat mencapai 15.000 unit dan kendaraan untuk angkutan umum berjumlah 25.000 unit.
“Mengenai hitungan ekonominya semua lagi dievaluasi selama masa uji coba 6 bulan ke depan. Jadi belum bisa muncul angka, memang belum ada acuannya di Indonesia,” jelasnya.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Bakrie mengatakan bahwa sejumlah operator bus telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dalam penggunaan bus listrik sebagai armadanya.
“Minatnya untuk kehadiran kendaraan ini sangat besar, di Jakarta kita sudah ada kerja sama dengan Transjakarta, PPD, dan Pahala Kencana, dan nantinya dengan Damri,” pungkasnya.