Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Logam Ini Genjot Ekspansi Penghiliran

Sejumlah emiten logam melakukan ekspansi ke sektor hilir untuk meningkatkan nilai produk sekaligus mengerek pendapatan.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten logam melakukan ekspansi ke sektor hilir untuk meningkatkan nilai produk sekaligus mengerek pendapatan.

Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada 4 emiten logam yang menggiatkan ekspansi ke sektor hilir, yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA), dan PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC).

ANTM memiliki 4 proyek hilirisasi seperti pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dan Chemical Grade Alumina (CGA) di Kalimantan Barat, serta pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace dan pabrik Feronikel di Halmahera Timur.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menyampaikan, perusahaan masih dalam proses pengambilalihan 20% saham PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang mengoperasikan pabrik CGA Tayan dari Showa Denko K.K (SDK) Jepang. Adapun, 80% saham lainnya sudah dipegang Antam.

“Sudah ada persetujuan dari lenders [SDK]. Proses selanjutanya, Antam menunggu persetujuan Kementerian ESDM untuk melakukan sales and purchase agreement (SPA),” tuturnya saat dihubungi, Senin (29/10/2018).

Pada tahun ini, perusahaan juga tengah mengembangkan pabrik feronikel di Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi per tahun. Diharapkan pembangunan proyek senilai Rp3,5 triliun ini rampung pada akhir 2018. Alhasil, proses commissioning dan komersial dapat dilakukan pada 2019.

Sementara itu, Senior Manager Communications PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Budi Handoko mengatakan, perusahaan berencana mengembangkan dua proyek smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Saat ini, INCO sedang menyeleksi calon patner JV untuk dua proyek tersebut.

“Proyek Bahodopi dan Pomalaa masih dalam tahapan seleksi calon patner JV. Kami coba speed up prosesnya agar selesai akhir tahun atau awal tahun depan,” ujarnya.

Menurutnya, masing-masing calon patner mengajukan rencana pabrik dengan kapasitas dan nilai investasi yang berbeda. Oleh karena itu, perencanaan smelter baru akan dipastikan setelah INCO memutuskan rekanan dalam JV. 

Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Pardede menyampaikan, perseroan melalui PT Well Harvest Mineral Refinery (WHW) mempertimbangkan menaikkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat. CITA juga memasok Mineral Grade Bauxite (MGB) ke WHW untuk diolah menjadi Smelter Grade Alumina (SGA).

“Dalam beberapa tahun mendatang, jumlahnya dapat ditingkatkan menjadi 2 juta ton SGA,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal Hendra Susanto menyampaikan, perusahaan berencana mengembangkan smelter seng berkapasitas 60.000 ton per tahun. Durasi pengembangan direncanakan berlangsung 2,5—3 tahun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper