Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas terintegrasi PT Elnusa Tbk. (ELSA) membidik pertumbuhan pendapatan dari kapal seismik baru pada 2018.
Direktur Keuangan ELnusa Budi Rahardjo menyampaikan, pada bulan ini perusahaan akan melakukan uji coba terhadap kapal seismik yang baru datang. Armada tersebut menelan biaya investasi US$25 juta.
Kapal seismik itu digunakan untuk aktivitas survei dengan kedalaman 100 meter atau transition zone, seperti wilayah Blok Mahakam. Wilayah Kerja (WK) Mahakam sebagai lokasi produksi gas bumi terbesar di Indonesia resmi dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam mulai 1 Januari 2018.
Sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero), tentunya Elnusa turut mendapatkan berkah dari transaksi afiliasi. Namun, karena kapal seismik baru saja datang, perseroan belum mendapatkan kontrak baru dari penambahan armada anyar itu.
"Kami harapkan tambahan pendapatan dari kapal seismik baru. Namun, karena tidak memulai sejak awal tahun [2018], gak awal apakah bisa menambah [pendapatan] Rp300 miliar-Rp400 miliar lagi," tuturnya, Senin (16/4/2018).
Menurut Budi, selama ini Elnusa lebih dikenal sebagai perusahaan seismik di darat. Pada 2017, kontribusi pendapatan dari kegiatan seismik laut hampir mencapai Rp800 miliar atau 20% dari total pemasukan perseroan sebesar Rp4,98 triliun.
Baca Juga
Sampai dengan Maret 2018, perusahaan sudah mendapatkan kontrak senilai Rp4,5 triliun, yang dipindahkan dari 2017. Tahun lalu, realisasi kontrak mencapai Rp2,2 triliun.