Bisnis.com, JAKARTA-Emiten minyak dan gas terintegrasi PT Elnusa Tbk., (ELSA) membidik laba bersih sebesar Rp300 miliar pada 2018, naik 21,39% year on year (yoy) dari realisasi tahun lalu sejumlah Rp247,14 miliar.
Direktur Keuangan ELnusa Budi Rahardjo menyampaikan, pada 2018 perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 10%, atau sekitar Rp5,48 triliun. Tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp4,98 triliun, naik 37,56% yoy dari sebelumnya Rp3,62 triliun.
Adapun, perolehan laba bersih pada tahun ini ditargetkan melampaui Rp300 miliar. Tahun lalu, perusahaan mengantongi laba bersih Rp247,14 miliar, terkoreksi 20,51% yoy dari pencapaian 2016 sebesar Rp310,91 miliar.
"Tahun ini revenue bisa di atas 10%. Labanya harusnya lebih. Kita pinginnya NPAT [net profit after tax/laba bersih] bisa di atas Rp300 miliar," ujarnya setelah RUPSLB, Senin (5/3/2018).
Untuk meningkatkan raihan laba, perusahan harus memperbanyak proyek dari hulu hingga ke hilir. Elnusa pun akan menerapkan dua strategi pada 2018.
Pertama, melakukan efisiensi untuk menekan beban operasional. Tahun lalu, beban pokok pendapatan perusahaan meningkat menjadi Rp4,4 triliun dari 2016 senilai Rp3 triliun.
Baca Juga
Kedua, mengarahkan visi menjadi total sollution service. Artinya, Elnusa menawarkan paket kerja sama dari hulu hingga ke hilir migas.
"Kita enggak ngomong jualan alat, atau pendataan saja. Kita kasih paket-paketnya. Harapannya hulu-hilir sama-sama maju," paparnya.
Di samping itu, Budi optimistis kembalinya pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina memberikan berkah bagi Elnusa.
Wilayah Kerja (WK) Mahakam sebagai lokasi produksi gas bumi terbesar di Indonesia resmi dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam mulai 1 Januari 2018.