Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba 3 Bulan, Kemendag Resmikan Sistem Pengawasan Dagang Baru

Setelah dilakukan uji coba selama 3 bulan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan pada Rabu (7/2/2018) akhirnya meresmikan Sistem Pengawasan Transaksi Tunggal Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT SPA).
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah dilakukan uji coba selama 3 bulan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan pada Rabu (7/2/2018) akhirnya meresmikan Sistem Pengawasan Transaksi Tunggal Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT SPA).

SPTT SPA yang digunakan oleh Bappebti, Bursa Berjangka, dan Lembaga Kliring Berjangka ini merupakan salah satu sistem informasi yang dibentuk oleh Bappebti untuk mendeteksi secara dini adanya market fraud dan financial fraud dalam industri perdagangan berjangka dan derivatif Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya SPTT-SPA ini dapat menciptakan integritas dalam perdagangan berjangka,” papar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam acara bertajuk 'Sinergi Industri (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) di Era Perdagangan Digital dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional' di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Mendagri menuturkan, dengan implementasi sistem ini, Bappebti dapat mencabut moratorium dan membuka perizinan pelaku usaha di bidang Sistem Perdagangan Alternatif secara terbatas dan bertahap.

Pemanfaatan SPTT-SPA didasarkan pada perkembangan transaksi perdagangan berjangka yang masih didominasi transaksi SPA.

Berdasarkan data Bappebti, transaksi perdagangan berjangka pada tahun 2017 mencapai 7,04 juta lot, terdiri dari transaksi SPA sebesar 5,71 Juta lot (81,09 %) dan transaksi multilateral sebesar 1,33 Juta lot (18,91%).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper