Bisnis.com, JAKARTA - Galangan kapal yang berbasis di Pontianak, PT Steadfast Marine akan merampungkan kontrak senilai Rp850 miliar untuk proyek 13 kapal pemerintah pada akhir tahun ini.
Direktur Steadfast Marine Eddy Kurniawan Logam mengungkapkan, nilai kontrak yang diterima dari pemerintah pada 2005 mencapai Rp850 miliar. Dia mengungkapkan, semua pesanan kapal pemerintah akan rampung pada akhir tahun ini.
"Kami masih menantikan program pembangunan pemerintah pada tahun depan. Kami harapkan, Kementerian Perhubungan Laut, BUMN dan ASDP melakukan penambahan kapal untuk membangun di dalam negeri," ungkapnya di Jakarta pada Bisnis, Selasa (10/10/2017).
Eddy mengungkapkan, Indonesia adalah negara maritim yang dihubungkan oleh laut. Menurutnya, pemerintah perlu lebih serius untuk berperan.
Pada 2018, katanya, industri pelayaran sangat tergantung dengan peran pemerintah untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas di dalam negeri. Saat ini, konsumsi minyak di Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari, padahal produksi hanya 800.000 barel per hari. Masih ada rentang yang sangat jauh antara produksi dan konsumsi.
Dia mengungkapkan, saat ini harga minyak lagi rendah, akan tetapi pemerintah jangan terlalu lama terbuai dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dia menyarankan, agar pemerintah melakukan pembangunan ketika harga minyak lagi rendah, bisnis pelayaran lagi lesu, sebab pada saat ini biaya masih sangat murah.
Eddy mengungkapkan, konsumsi minyak di Indonesia selalu ada. Bila pemerintah masih melakukan impor minyak mentah dari negara lain, maka devisa akan pergi ke luar negeri.
Dia mengingatkan, bahwa harga minyak tak selalu rendah. Saat harga minyak rendah, sambungnya, cenderung tak mau repot eksplorasi, akan tetapi bila harga minyak tinggi semua akan menjadi mahal, termasuk eksplorasi dan sewa kapal.
Steadfast Marine Rampungkan Kontrak Rp850 Miliar Tahun Ini
Galangan kapal yang berbasis di Pontianak, PT Steadfast Marine akan merampungkan kontrak senilai Rp850 miliar untuk proyek 13 kapal pemerintah pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Riendy Astria
Topik
Konten Premium