Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Cita Mineral Investindo (CITA) Melambung, Rugi Bersih Berkurang

Kendati masih mencatatkan kerugian, tetapi penjualan PT Cita Mineral Investindo Tbk. sepanjang 2016 meroket 3.398,7% seiring mulai beroperasinya fasilitas pengolahan bauksit menjadi alumina di Ketapang, Kalimantan Barat.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

JAKARTA – Kendati masih mencatatkan kerugian, tetapi penjualan PT Cita Mineral Investindo Tbk. sepanjang 2016 meroket 3.398,7% seiring mulai beroperasinya fasilitas pengolahan bauksit menjadi alumina di Ketapang, Kalimantan Barat.

Dalam laporan keuangan 2016 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (31/3/2017), perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp265,04 miliar pada 2016, turun 22,28% dari Rp341,03 pada 2015.

Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp486,32 miliar pada 2016, atau melonjak 3.398,7% dari Rp13,9 miliar pada 2015. Sementara, beban pokok penjualan juga turun mengalami kenaikan, dengan mencatatkan sebesar Rp354,1 miliar pada 2016 atau naik 3.110,33% dari Rp11,03 miliar pada 2015. Akhirnya, laba bruto mampu didorong untuk menguat 4.506,97% menjadi Rp132,22 miliar pada 2016 dari Rp2,87 miliar pada 2015.

Hanya saja, beban penjualan juga mengalami kenaikan 624,81% menjadi Rp94,37 miliar pada 2016 dari Rp13,02 miliar pada 2015. Meskipun, beban umum dan administrasi menurun 16,11% secara year-on-year (y-o-y), beban keuangan mengalami kenaikan 53,4% y-o-y.

Perseroan juga mencatatkan anjloknya pemasukan dari selisih kurs sebesar 97,1% dari Rp58,39 miliar pada 2015 menjad Rp1,69 miliar pada 2016. Kendati demikian, pendapatan sewa perseroan melonjak 152,45% menjadi Rp1,15 miliar pada 2016 dari Rp457,52 juta pada 2015. Meskipun, pendapatan bunga melambat 59,42% y-o-y.

Selain itu, perseroan mencatatkan adanya peningkatan beban atas rugi bersih entitas asosiasi dari semula Rp48,98 miliar pada 2015 menjadi Rp53,45 miliar pada 2016. Meskipun demikian, beban atas penghentian produksi sementara mampu ditekan 36,88% menjadi Rp140,24 miliar pada 2016 dari Rp222,19 miliar pada 2015.

Rugi penjualan aset tetap juga berkurang 97,59% menjadi Rp460,63 juta pada 2016 dari Rp19,17 miliar pada 2015. Meskipun, pemasukan lain-lain yang pada 2015 mencatatkan Rp801,05 juta, pada 2016 dicatatkan sebagai beban sebesar Rp1,18 miliar.

Akhirnya, pada 2016 perseroan mencatatkan rugi sebelum manfaat pajak penghasilan sebesar Rp266,15 miliar, atau melambat 22% dari Rp341,24 miliar pada 2016. Namun, perseroan mencatatkan peningkatan manfaat pajak penghasilan sebesar 2.741,84% menjadi Rp900,01 juta pada 2016 dari Rp31,67 juta pada 2015. Alhasil, sepanjang 2016 perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp265,25 miliar atau turun 22,26% dari Rp341,2 miliar pada 2015.

Adapun, anak perusahaan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) telah menyelesaikan pengapalan ekspor perdana alumina sebesar 28.000 metrik ton (MT) pada 11 Agustus 2016. Hingga Desember 2016, WHW telah melakukan ekspor alumina sebesar 388.759 MT.

PT West Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) sebagian besar dimiliki oleh China Hongqiao Group Limited dengan porsi 55%. Sementara, CITA memiliki saham 30%. Sisanya dimiliki oleh Winning Investment dan Shandong Weiqiao Alumunium Electricity Co Ltd dengan porsi masing-masing 10% dan 5%.

JAKARTA – Kendati masih mencatatkan kerugian, tetapi penjualan PT Cita Mineral Investindo Tbk. sepanjang 2016 meroket 3.398,7% seiring mulai beroperasinya fasilitas pengolahan bauksit menjadi alumina di Ketapang, Kalimantan Barat.
 
Dalam laporan keuangan 2016 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (31/3/2017), perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp265,04 miliar pada 2016, turun 22,28% dari Rp341,03 pada 2015.
 
Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp486,32 miliar pada 2016, atau melonjak 3.398,7% dari Rp13,9 miliar pada 2015. Sementara, beban pokok penjualan juga turun mengalami kenaikan, dengan mencatatkan sebesar Rp354,1 miliar pada 2016 atau naik 3.110,33% dari Rp11,03 miliar pada 2015. Akhirnya, laba bruto mampu didorong untuk menguat 4.506,97% menjadi Rp132,22 miliar pada 2016 dari Rp2,87 miliar pada 2015.
 
Hanya saja, beban penjualan juga mengalami kenaikan 624,81% menjadi Rp94,37 miliar pada 2016 dari Rp13,02 miliar pada 2015. Meskipun, beban umum dan administrasi menurun 16,11% secara year-on-year (y-o-y), beban keuangan mengalami kenaikan 53,4% y-o-y.
 
Perseroan juga mencatatkan anjloknya pemasukan dari selisih kurs sebesar 97,1% dari Rp58,39 miliar pada 2015 menjad Rp1,69 miliar pada 2016. Kendati demikian, pendapatan sewa perseroan melonjak 152,45% menjadi Rp1,15 miliar pada 2016 dari Rp457,52 juta pada 2015. Meskipun, pendapatan bunga melambat 59,42% y-o-y.
 
Selain itu, perseroan mencatatkan adanya peningkatan beban atas rugi bersih entitas asosiasi dari semula Rp48,98 miliar pada 2015 menjadi Rp53,45 miliar pada 2016. Meskipun demikian, beban atas penghentian produksi sementara mampu ditekan 36,88% menjadi Rp140,24 miliar pada 2016 dari Rp222,19 miliar pada 2015.
 
Rugi penjualan aset tetap juga berkurang 97,59% menjadi Rp460,63 juta pada 2016 dari Rp19,17 miliar pada 2015. Meskipun, pemasukan lain-lain yang pada 2015 mencatatkan Rp801,05 juta, pada 2016 dicatatkan sebagai beban sebesar Rp1,18 miliar.
 
Akhirnya, pada 2016 perseroan mencatatkan rugi sebelum manfaat pajak penghasilan sebesar Rp266,15 miliar, atau melambat 22% dari Rp341,24 miliar pada 2016. Namun, perseroa mencatatkan peningkatan manfaat pajak penghasilan sebesar 2.741,84% menjadi Rp900,01 juta pada 2016 dari Rp31,67 juta pada 2015. Alhasil, sepanjang 2016 perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp265,25 miliar atau melambat 22,26% dari Rp341,2 miliar pada 2015.
 
Adapun, anak perusahaan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) telah menyelesaikan pengapalan ekspor perdana alumina sebesar 28.000 metrik ton (MT) pada 11 Agustus 2016. Hingga Desember 2016, WHW telah melakukan ekspor alumina sebesar 388.759 MT.
 
PT West Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) sebagian besar dimiliki oleh China Hongqiao Group Limited dengan porsi 55%. Sementara, CITA memiliki saham 30%. Sisanya dimiliki oleh Winning Investment dan Shandong Weiqiao Alumunium Electricity Co Ltd dengan porsi masing-masing 10% dan 5%.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper