Bisnis.com, JAKARTA--Pada akhir kuartal III/2016, penjualan emiten agribisnis PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. naik 68,13% year-on-year menjadi Rp59,55 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (3/11), pendapatan usaha emiten yang bergerak di sektor kehutanan ini bersumber dari penjualan kayu bulat sebesar Rp59,55 miliar. Pada Januari-September 2016, produksi BTEK diserap 100% oleh UD. Wijaya Loka.
Unit usaha BTEK bergerak dalam lingkup bioteknologi pertanian, hak pengelolaan hutan (HPH), hutan tanaman industri (HTI), serta perdagangan dan jasa.
Unit usaha kehutanan dijalankan oleh dua anak usaha yang beroperasi di Sorong, Papua Barat, yakni PT Bangun Kayu Irian dan PT Mitra Pembangunan Global. Kedua perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) ini memiliki total konsesi seluas 223.920 hektare.
Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, BTEK mengantongi laba bersih sebesar Rp1,53 miliar. Capaian itu membaik dibandingkan rugi bersih yang dikantongi pada akhir September 2015 sebesar Rp372,48 juta.
Pasca menggelar rights issue, total aset BTEK melonjak dari Rp489,17 miliar menjadi Rp5,17 triliun. Kenaikan bersumber dari tambahan aset lain seiring investasi Golden Harvest Pte Ltd. senilai Rp4,68 triliun.
Lewat investasi tersebut, perseroan berencana untuk mengubah bidang usaha dari sektor kehutanan ke sektor olahan produk cokelat melalui anak usahanya, Golden Harvest Cocoa Pte. Pada akhir September, BTEK telah menyuntik anak usaha itu senilai Rp30 miliar.
Kendati begitu, anak usaha ini belum memberikan kontribusi pendapatan ke dalam neraca keuangan BTEK hingga akhir September 2016.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BTEK terkoreksi 41,56% sepanjang tahun berjalan dan ditutup pada level Rp875 per lembar pada perdagangan Kamis (3/11).
Jual Kayu Bulat, BTEK Kantongi Rp59,55 Miliar
Pada akhir kuartal III/2016, penjualan emiten agribisnis PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. naik 68,13% year-on-year menjadi Rp59,55 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
17 menit yang lalu
Tarif PPN Jadi 12% pada 2025, KSEI Bakal Sesuaikan Biaya Layanan?
36 menit yang lalu