Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Asset Mangement membidik pertumbuhan dana kelolaan di atas 35% atau sekitar Rp17 triliun pada tahun ini.
Isbono M. I. Putro, Direktur BNI Asset Mangement, menuturkan sepanjang 2015 yang relatif lesu, perseroan mampu mencapai pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 78% dari Rp6,4 triliun menjadi Rp11,5 triliun.
Nilai aktiva bersih (NAB) tersebut belum mencakup dana kelolaan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Tahun ini akan kita pacu seperti tahun lalu. Kira-kira naik 35%, jadi Rp17 triliun. Mudah-mudahan bisa lebih, bahkan ekspektasi kita sampai tembus Rp20 triliun," ujar Isbono di Jakarta pada Rabu (3/2/2016).
Menurutnya, target optimistis tersebut dibarengi dengan strategi untuk memperkuat sinergi Grup BNI.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur BNI Asset Management Reita Farianti mengatakan fokus penjualan produk reksa dana akan mengedepankan produk-produk dengan marjin tinggi, seperti reksa dana saham dan RDPT sektor riil.
"Tahun ini spiritnya tidak lari dari capaian 2015. Akan ada series reksa dana terproteksi dan delapan reksa dana non proteksi, yang terdiri dari dua reksa dana pasar uang, satu reksa dana campuran, dua reksa dana pendapatan tetap, kemudian tiga produk sophisticated," tuturnya.
Tiga jenis produk investasi nonkonvensional yang dimaksud adalah satu RDPT sektor riil dan dua dana investasi real estate (DIRE). Salah satu DIRE diharapkan akan meluncur pada semester I/2016 dengan underlying aset hotel dan diharapkan meraup dana kelolaan Rp500 miliar.
Saat ini jumlah nasabah BNI Asset Management tercatat sekitar 2.000 investor ritel dan 52 investor institusi. Capaian tersebut naik 131% dibandingkan dengan 2014.
Untuk mendongkrak jumlah investor, BNI AM akan memanfaatkan jaringan BNI di seluruh Indonesia serta berencana untuk menambah tiga agen penjual reksa dana (APERD). Namun, Isbono enggan mengungkap nama satu bank dan dua sekuritas yang tengah dijajaki BNI AM sebagai APERD baru pada tahun ini.
Head of Investment BNI Asset Management Hanif Mantiq menambahkan saat ini porsi reksa dana terbuka terhadap total dana kelolaan perseroan baru mencapai 30% didominasi oleh reksa dana pasar uang sebesar 15%.
Pada tahun ini, porsinya diharapkan naik menjadi 45% dengan peningkatan di sisi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap masing-masing sebesar 7,5% dari total AUM.
Salah satu produk reksa dana open end yang diunggulkan adalah produk BNI AM Inspiring Equity Fund yang mencapai nilai aktiva bersih Rp1,1 triliun dalam delapan bulan. Dari sisi kinerja, reksa dana saham ini membukukan return 0,92% sejak diluncurkan. Pada periode yang sama, IHSG terkoreksi 6,22%.