Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holcim Indonesia Jajaki Utang Rp2 Triliun

PT Holcim Indonesia Tbk tengah menjajaki pinjaman senilai Rp2 triliun yang rencananya akan difinalisasi pada November 2014.
 Holcim/Bisnis
Holcim/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- PT Holcim Indonesia Tbk tengah menjajaki pinjaman senilai Rp2 triliun yang rencananya akan difinalisasi pada November 2014.

Direktur Holcim Indonesia Kent Carson mengatakan pinjaman senilai Rp2 triliun rencananya akan digunakan untuk me-refinancing utang perseroan senilai Rp1,2 triliiun dan untuk menambah belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp800 miliar.

Saat ini, emiten dengan kode saham SMCB itu tengah melakukan penjajakan dengan perbankan lokal dan asing.

“Belum bisa dikatakan, tetapi dengan lokal dan asing,” kata Kent dalam konferensi pers di Investor Summit, Kamis (18/9/2014).

Sebelumnya, di luar dari penjajakan pinjaman senilai Rp2 triliun, perseroan sudah merealisasikan pinjaman senilai US$98 juta dari export credit agency Jerman yang terdiri dari US$3,21 juta dan 71,76 juta euro.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, liabilitas jangka pendek perseroan mencapai Rp4,4 triliun atau meningkat dari periode sepanjang 2013 yang senilai Rp3,2 triliun. Begitu juga liabilitas jangka panjang  yang naik menjadi Rp3,3 triliun dari nilai Rp2,8 triliun sepanjang 2013 lalu.

“Kenaikan utang jangka panjang terkait ekspansi Tuban,” papar Kent dalam paparan publik.

Pinjaman jangka panjang mengalami peningkatan seiring dengan selesainya pembangunan Pabrik Tuban I pada Juni 2014. Adapun perseroan terus melanjutkan pembangunan pabrik Tuban II yang akan beroperasi pada 2015.

Nilai investasi Pabrik Tuban I senilai US$500 juta dan Pabrik Tuban II senilai US$315 juta. Menurut Patrick Walser, Direktur Holcim Indonesia mengatakan dengan mulai beroperasinya Pabrik Tuban I, perseroan akan mampu mempesingkat waktu pengiriman dengan biaya yang lebih rendah unutk memenuhi kebutuhan pasar di Jawa Timur dan luar Pulau Jawa termasuk Kalimantan dan Sumatra.

Berdasarkan data Holcim Indonesia, sebelum beroperasinya Pabrik Tuban I, produksi perseroan tercatat 1,8 juta ton. Setelah Pabrik Tuban I beroperasi, produksi semen perseroan melesat hingga 11,6 juta ton per tahun. Nantinya, setelah Pabrik Tuban II beroperasi, produksi perseroan akan menjadi 13,2 juta ton per tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper