Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Resi Gudang Masih Minim

Bisnis.com, SEMARANG—-Beberapa tahun terakhir Bappebti gencar menggalakkan sistem resi gudang yang memudahkan petani memperoleh pinjaman dan mengamankan harga komoditas pertanian.

Bisnis.com, SEMARANG—-Beberapa tahun terakhir Bappebti gencar menggalakkan sistem resi gudang yang memudahkan petani memperoleh pinjaman dan mengamankan harga komoditas pertanian.

Sayangnya, menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, saat ini pemanfaatan sistem resi gudang masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total produksi komoditas pangan nasional.

"[Pemanfaatan sistem resi gudang] masih 5% dari total produk pangan. Makanya kita harus menyuarakannya ke siapapun karena semakin banyak gudang semakin banyak petani yang diberdayakan,” kata Gita di sela Seminar Nasional Sistem Resi Gudang, Kamis (19/9/2013).

Sistem resi gudang adalah sebuah skema yang memungkinkan petani menjadikan produk pertanian yang disimpan dalam gudang dengan spesifikasi tertentu sebagai jaminan atau agunan.

Kepemilikan atas produk tersebut dibuktikan dengan dokumen yang disebut resi gudang. Dengan demikian, petani bisa memperoleh dana segar dengan menggunakan hasil panen mereka.

Menurut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sutriono Edi, saat ini ada 81 gudang untuk praktik sistem resi gudang yang tersebar di 42 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Gudang—gudang tersebut ada di sejumlah provinsi seperti Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Hingga kini, tercatat telah diterbitkan sebanyak 992 resi gudang dengan total volume komoditas sebesar 42.351,7 ton.

Keseluruhan volume itu terdiri atas 36.334 ton gabah; 4.078 ton beras; 1.591,7 ton jagung; 20,39 ton kopi; dan 327 ton rumput laut. Nilai totalnya adalah Rp198,97 miliar.

Adapun pembiayaan resi gudang milik petani itu berasal dari berbagai lembaga bank maupun nonbank. Bank yang tercatat dalam skema peminjaman dengan agunan resi gudang ini adalah BRI, Bank Jawa Barat, Bank Jatim, Bank Jateng, dan BPRS Bina Amanah Satria Purwokerto.

Sementara itu, lembaga nonbank yang turut berpartisipasi adalah PKBL PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan LPDB Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Sejumlah lembaga tersebut mendanai sekitar 70% dari total nilai komoditas yang diresigudangkan atau setara dengan Rp111,89 miliar. (ra)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper