Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi KFC Indonesia (FAST) Susut 81,25% jadi Rp36,77 Miliar Kuartal I/2025

Emiten pengelola restoan KFC PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih Rp36,77 miliar hingga kuartal I/2025 atau susut 81,25% secara tahunan.
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai KFC di Jakarta, Rabu (19/4/2023)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai KFC di Jakarta, Rabu (19/4/2023)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia milik Keluarga Gelael dan Grup Salim, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih Rp36,77 miliar hingga kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 225, FAST mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp36,77 miliar hingga kuartal I/2025, menyusut 81,25% secara tahunan (year on year/yoy) dari kerugian perusahaan Rp196,2 miliar pada kuartal I/2024.

Sejalan dengan itu, pendapatan FAST tercatat sebesar Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025 mengalami kenaikan 1,81% yoy dibandingkan Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024.

Lebih terperinci, pendapatan FAST berasal dari segmen makanan dan minuman sebesar Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025, naik 1,79% yoy dari posisi Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024.

Lalu dari komisi atas penjualan konsinyasi mencapai Rp5,77 miliar hingga kuartal I/2025 meningkat 29,6% yoy dari Rp4,45 miliar pada kuartal I/2024.

Sementara itu, dari segmen jasa layanan antar FAST tercatat sebesar Rp412,97 juta hingga kuartal I/2025, turun 10,36% yoy dari Rp460,7 juta pada kuartal I/2024.

Kemudian, pendapatan dari ketiga segmen tersebut dikurangi potongan penjualan menghasilkan pendapatan bersih mencapai Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025, meningkat dari Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024.

Direktur FAST Wachjudi Martono mengatakan bahwa krisis di Timur Tengah telah memicu persepsi negatif terhadap merek-merek asal Amerika Serikat (AS) yang dianggap mendukung Israel.

Menurutnya, salah satu merek yang terdampak adalah KFC, sehingga muncul seruan boikot terhadap produk-produk yang menggunakan merek asal AS. Kondisi ini berdampak pada penurunan penjualan FAST.

"Perseroan akan terus berupaya meningkatkan kinerja penjualan, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap hasil usaha pada tahun 2025 dan seterusnya," katanya dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (11/5/2025).

Dia menegaskan bahwa perseroan secara aktif memantau perkembangan situasi dan telah mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk menjaga kesinambungan operasional, termasuk evaluasi dan penyesuaian strategi pemasaran guna mengoptimalkan penjualan.

Selanjutnya, FAST juga mencatat beban pokok penjualan yang turun 5,6% yoy menjadi Rp485,5 miliar hingga kuartal I/2025 dari Rp514,4 miliar pada kuartal I/2024.

Laba kotor FAST tercatat sebesar Rp714,4 miliar hingga kuartal I/2025 naik 7,5% yoy dari sebesar Rp664,1 miliar pada kuartal I/2024.

Kemudian, untuk total aset FAST sebagai pengelola KFC Indonesia ini mencapai Rp3,79 triliun hingga kuartal I/2025, dari Rp3,52 triliun pada Desember 2024.

Adapun, liabilitas FAST mencapai Rp3,7 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp3,4 triliun. Lalu, ekuitas FAST sebesar Rp84,3 miliar hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp127,7 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper