Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Bakal Terbitkan Surat Utang Baru Rp2 Triliun

Adhi Karya (ADHI) berencana menerbitkan surat utang baru senilai maksimal Rp2 triliun sebagai bagian dari strategi refinancing tahun ini.
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) berencana menerbitkan surat utang baru sebagai bagian dari strategi refinancing atas kewajiban keuangan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten konstruksi BUMN tersebut akan menghadapi obligasi jatuh tempo senilai Rp1,28 triliun pada 2025.

Kewajiban itu berasal dari Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022 Seri A yang diterbitkan perseroan pada 22 Mei 2022. Obligasi dengan kupon sebesar 8,25% ini akan jatuh tempo pada Mei mendatang.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Rozi Sparta, menyampaikan bahwa perseroan saat ini tengah memproses penerbitan obligasi baru sebagai langkah refinancing. Surat utang ini diperkirakan bakal terbit pada bulan depan.

“Saat ini, ADHI sedang dalam proses penerbitan obligasi dalam rangka refinancing jatuh tempo obligasi dengan target sebanyak-banyaknya sebesar Rp2 triliun,” ujar Rozi saat dihubungi Bisnis pada Rabu (16/4/2025).

Pada tahun lalu, ADHI telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap pertama senilai Rp102,72 miliar dengan kupon 10,65% dan berjangka waktu tiga tahun.

Berdasarkan prospektus yang terbit di harian Bisnis Indonesia pada Juli 2024, aksi korporasi ini merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adhi Karya dengan target dana sebesar Rp5 triliun.

Manajemen Adhi Karya menjelaskan bahwa seluruh dana yang dari hasil penawaran umum obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap II Tahun 2021.

ADHI telah mencatat perbaikan signifikan dalam struktur keuangan pada 2024. Total liabilitas perseroan berhasil ditekan menjadi Rp25,4 triliun per akhir Desember, turun 19% dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

Di sisi lain, ekuitas ADHI tumbuh 5% secara tahunan menjadi Rp9,7 triliun pada 2024. Hal ini turut mendorong penurunan rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) total dari 3,39 kali menjadi 2,62 kali. Adapun DER berbasis utang berbunga perseroan juga membaik dari posisi 1,31 kali menjadi 0,92 kali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper