Bisnis.com, JAKARTA – Bos Sinar Mas Franky O. Widjaja merespons isu gugatan sejumlah investor atas langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menghapus pencatatan Waran Seri III PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN-W2) mulai 16 April 2025.
Penghapusan atau delisting itu menyusul proses merger antara FREN dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Kendati demikian, langkah tersebut memicu gugatan perdata dari sejumlah investor yang mengaku dirugikan.
Menanggapi hal itu, Franky menyatakan pihaknya telah memberikan opsi yang adil bagi pemegang waran. Salah satunya melalui skema konversi waran menjadi kepemilikan saham di entitas hasil merger, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk.
“Sudah optimal lah. Kami sudah berunding dengan para investor. Ini sudah yang terbaik,” ujar Franky saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Sebagai informasi, pemegang waran FREN-W2 diberikan kesempatan untuk menebus waran mereka menjadi saham FREN hingga 15 April 2025. Penawaran ini difasilitasi oleh pengendali FREN, yakni PT Bali Media Telekomunikasi (BMT).
Di sisi lain, sejumlah investor ritel menyuarakan ketidakpuasan. Sebanyak sembilan pihak telah mendaftarkan gugatan perdata terhadap Smartfren, XL Axiata, serta sejumlah lembaga regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Digital, dan Kementerian Hukum dan HAM.
Gugatan ini terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 203/Pdt.G/2025/PN Jkt Pst, tertanggal 24 Maret 2025.
Para penggugat mempermasalahkan skema konversi waran FREN-W2, yang dinilai merugikan. Harga pelaksanaan waran ditetapkan senilai Rp100, jauh di atas harga pasar saham FREN yang hanya berkisar Rp24 per saham di pasar sekunder.
Sementara itu, dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) EXCL telah memberikan restu untuk melakukan merger dengan FREN menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Direktur dan Chief Financial Officer XLSmart Antony Susilo mengatakan bahwa XLSmart saat ini akan berfokus pada integrasi. Langkah tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari tingkat operasional, sistem, hingga karyawan.
“Kami sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan integrasi yang baik dan lancar. Selain itu, kami juga tengah berfokus pada penyusunan rencana bisnis,” ujar Antony dalam konferensi pers Merger XLSmart, Selasa (25/3/2025).
Dia melanjutkan, setelah rencana bisnis atau business plan dari XLSmart selesai, pihaknya baru akan menyampaikan panduan kinerja bagi perusahaan hasil merger ini.