Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Keok, Harga Emas Menguat Pagi Ini

Harga emas menguat didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya arus investasi ke aset safe haven di tengah ketidakpastian global.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas menguat pada perdagangan awal pekan ini, didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya arus investasi ke aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

Melansir Reuters, Senin (10/3/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,1% ke level US$2.912,79 per troy ounce pada pukul 09.43 WIB, sementara kontrak berjangka emas AS menguat 0,2% ke level US$2.919,40.

Sementara itu, indeks dolar AS mendekati level terendah dalam empat bulan terakhir di level 103,86, membuat emas lebih terjangkau bagi investor luar negeri.

Analis pasar Capital.com Kyle Rodda mengatakan daya tarik emas semakin menguat karena risiko perlambatan ekonomi meningkat, ditambah dengan kebijakan luar negeri AS yang tidak menentu

"Harga emas diperkirakan akan menembus level US$3.000 dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Rodda seperti dikutip Reuters.

Presiden AS Donald Trump enggan memberikan kepastian soal kemungkinan resesi, meskipun kebijakan tarifnya terhadap Meksiko, Kanada, dan China memicu gejolak pasar. Di sisi lain, keputusan tarif yang berubah-ubah semakin membingungkan investor di Wall Street.

Pekan lalu, Trump memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada serta menambahkan bea masuk pada barang-barang China. Namun, ia kemudian membatalkan sebagian tarif tersebut untuk beberapa produk dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan. Hal ini memperburuk ketidakpastian pasar dan memicu kekhawatiran inflasi serta perlambatan ekonomi AS.

Fokus investor kini tertuju pada rilis data inflasi AS, termasuk Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Rabu dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis.

Emas sering digunakan sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan politik, tetapi kenaikan suku bunga cenderung menekan permintaan karena emas tidak memberikan imbal hasil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper