Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Melaju, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp16.283

Rupiah ditutup melemah 0,02% ke level Rp16.283,5 per dolar AS pada Kamis (23/1/2025).
Karyawati menghitung dolar di salah satu money changer di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawati menghitung dolar di salah satu money changer di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat ke Rp16.283,5 pada perdagangan Kamis (23/1/2025). Saat bersamaan, mayoritas mata uang Asia melemah sedangkan dolar AS tancap gas.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 4 poin atau 0,03% ke level Rp16.283,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,19% ke posisi 108,36.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas melemah. Yen Jepang melemah 0,05%, yuan China turun 0,14%, dan won Korea ambles 0,31%. Adapun rupee India juga turun 0,21%, ringgit Malaysia 0,36%, dan baht Thailand 0,32%.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan setelah dilantik, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan rencana untuk mengenakan tarif 10% pada impor dari China mulai 1 Februari, serta memperingatkan potensi penerapan tarif terhadap Uni Eropa.

Selain itu, dia berencana menambahkan sanksi baru terhadap Rusia jika tidak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Trump menyatakan bahwa tarif serupa juga dapat diterapkan pada ‘negara-negara peserta lainnya’.

“Dia juga berjanji untuk mengenakan tarif kepada Uni Eropa, mengenakan tarif sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko, serta mengatakan bahwa pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10% terhadap Tiongkok karena fentanil dikirim ke AS,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).

Dia juga mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Keadaan ini memberinya kewenangan mengurangi pembatasan lingkungan pada proyek infrastruktur dan energi, serta mempermudah perizinan proyek transmisi dan jaringan pipa baru.

Namun, Ibrahim mengatakan bahwa beberapa analis tetap skeptis terhadap kemungkinan peningkatan signifikan dalam produksi minyak dalam waktu dekat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) optimistis kinerja perekonomian Indonesia pada 2025 akan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi tersebut didukung oleh berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, meski tantangan global masih berlangsung.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan berada di rentang 4,7% hingga 5,5%, dan diproyeksikan meningkat lebih lanjut pada 2026 menjadi 4,8% hingga 5,6%. Inflasi diperkirakan tetap terjaga dalam target BI sebesar 2,5% ±1%, dengan stabilitas nilai tukar rupiah yang terus dijaga sesuai fundamental ekonomi.

Sebelumnya, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Kebijakan ini diambil dengan keyakinan inflasi tetap rendah dan diperlukan stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank sentral, kata Ibrahim, juga menekankan pentingnya digitalisasi di berbagai sektor ekonomi, termasuk sistem keuangan mikro, transaksi keuangan pemerintah, serta kebijakan lain yang mendukung percepatan pertumbuhan.

Untuk perdagangan besok, Jumat (24/1/2025), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di level 16.270 hingga 16.350.

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper