Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan analis dan bankir investasi melihat banyak alasan untuk tetap optimistis terhadap emas, setelah lonjakan harga sepanjang 2024 yang mencatatkan angka tertinggi sejak 2010.
Harga logam mulia itu melonjak 27% tahun lalu, mencapai rekor tertinggi saat melonjak hingga hampir US$2.800 per troy ons. Tiga faktor utama yang memicu reli tersebut antara lain, pembelian besar-besaran oleh bank sentral terutama di China dan pasar berkembang lainnya; pelonggaran moneter Federal Reserve; dan peran historis emas sebagai safe haven di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, termasuk perang di Ukraina dan Timur Tengah.