Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evaluasi Minor, Bobot Saham BBCA, BBRI, BYAN, BREN ke IHSG Turun

Berdasarkan evaluasi minor IHSG, sejumlah saham big caps BBCA, BBRI, hingga BREN mengalami penurunan persentase bobot terhadap IHSG.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA —PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaksanakan evaluasi minor terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk berlaku efektif 1 Oktober—31 Desember 2024. Sejumlah saham bank jumbo mengalami penurunan persentase bobot terhadap IHSG. 

Perubahan itu berdasarkan pengumuman BEI No.Peng-00193/BEI.POP/09-2024 tentang Evaluasi Indeks infobank15, PEFINDO i-Grade, PRIMBANK10, IHSG, dan Sektor. Dalam pengumuman tersebut BEI melakukan perubahan jumlah saham dan bobot terhadap IHSG sejumlah emiten, termasuk big caps. 

Salah satunya, saham BBCA yang jumlah perhitungan saham untuk IHSG meningkat dari 27,04 miliar menjadi 27,24 miliar saham dengan rasio free float sebesar 42,41%. Di sisi lain, bobot BBCA terhadap IHSG justru turun dari 9,05% menjadi 9%. 

Selain BBCA, jumlah saham dan bobot saham BBRI terhadap IHSG juga diturunkan. Dengan rasio free float 46,21%, jumlah saham BBRI untuk IHSG turun dari 59,69 miliar saham menjadi 54,61 miliar saham. Sementara itu, bobot BBRI terhadap IHSG melandai dari 9,96% menjadi 9%. 

Untuk BBNI, BEI menurunkan perhitungan bobotnya terhadap IHSG dari 2,63% menjadi 2,6%. Begitu pula untuk BMRI yang bobotnya menyusut menjadi 8,25% dari 8,36% terhadap IHSG. 

Di luar sektor perbankan, sejumlah big caps lain yang mengalami penurunan bobot terhadap IHSG a.l. ASII dari 2,96% menjadi 2,92%, BREN dari 4,3% menjadi 4,25%, BYAN dari 3,15% menjadi 3,11%, TPIA dari 3,81% menjadi 3,76%, dan TLKM dari 4,63% menjadi 4,57%. Bobot TPIA dan TLKM turun meski perhitungan jumlah saham untuk IHSG tetap.

Untuk BREN, BEI mencatat rasio free float sebesar 11,73% dengan jumlah saham untuk IHSG setelah evaluasi tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak 15,69 miliar saham. 

Di sisi lain, bobot saham AMMN terhadap IHSG naik dari 4,01% menjadi 5,42%. Hal itu sejalan dengan lonjakan perhitungan jumlah saham AMMN untuk IHSG dari 12,5 miliar menjadi 17,11 miliar saham. 

Pada perdagangan kemarin, Rabu (25/9/2024), IHSG ditutup melemah 0,48% ke level 7.740,9. IHSG merosot 1,13% dalam sepekan, tetapi masih terapresiasi 6,44% secara year-to-date. 

Pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin terimbas oleh penurunan signifikan saham-saham big caps. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 3,62%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) -3,03%, disusul PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) merosot 3,46%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) -3,45%, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) terkoreksi 2,4%.

Lima saham itu merupakan top laggards IHSG pada perdagangan kemarin. Adapun sepekan terakhir, saham BREN sudah anjlok 34,97%, disusul BBCA -0,47%, dan AMMN turun 1,93%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper