Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Senyap Goldman Sachs dan Fund Asing yang Akumulasi Saham ARTO

Goldman Sachs, State Street Corp, dan dua manajer investasi asing berskala jumbo terus mengakumulasi saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Goldman Sachs, State Street Corp, dan dua manajer investasi asing berskala jumbo terus mengakumulasi saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) setelah merilis laporan keuangan kuartal III/2023.

Manajer investasi asing yang melakukan pembelian adalah Dimensional Fund Advisors LP (DFA) sebanyak 6,9 juta saham Bank Jago. Pembelian dilakukan pada 13 November lalu, namun dengan catatan terdapat potensi keterlambatan waktu pelaporan.

Setelah pembelian, DFA kini memiliki 9,97 juta saham atau setara dengan 0,07% dari saham yang beredar. Sebagai pembanding jumlah itu lebih banyak dari yang dimiliki oleh CIMB Group Holding sebesar 0,01%.

Adapun DFA adalah manajer investasi yang berlokasi di Amerika Serikat sejak 1981. DFA dibangun oleh David Booth, salah seorang konglomerat yang memiliki kekayaan mencapai US$1,6 miliar atau setara dengan Rp24 triliun menurut Forbes.

Sampai dengan kuartal III/2023, DFA telah mengelola dana sebesar Rp9.700 triliun atau setara dengan US$618 miliar.

DFA tercatat menjadi perusahaan ETF aktif terbesar di AS pada 2022, saat awal perusahaan tersebut meluncurkan ETF, mereka mampu mengumpulkan US$1 miliar yang setara dengan Rp15 triliun dalam kurun waktu 4 bulan pertama.

Berdasarkan Bloomberg Intelligence, dengan didorong serangkaian konversi reksa dana yang belum pernah terjadi sebelumnya, aset di seluruh 13 dana yang diperdagangkan di bursa perusahaan telah melonjak menjadi hampir US$46 miliar yang setara dengan Rp717 trilun, melampaui First Trust yang mengelola dana aktif dan pasif sebesar US$45 miliar atau setara dengan Rp702 triliun.

Saat ini, DFA telah mengelola 131 produk investasi yang tersebar di benua Eropa, Amerika, dan Asia. Selain itu, DFA juga tercatat sebagai pemborong aktif saham BUMI.

Di sisi lain, State Street Corp (SSC) juga melakukan pembelian seperti DFA kendati jumlahnya lebih kecil. SSC mengakumulasi 68.900 saham pada saat yang sama dengan DFA. Manajer investasi asing itu tercatat memiliki 4,58 juta saham setara 0,03%.

Selain kedua manajer asing itu, Goldman Sachs Group Inc. juga tercatat menambah kepemilikan selama kuartal III/2023. Institusi asing itu tercatat memiliki 75.040 saham yang naik dari posisi kuartal sebelumnya di 14.481 unit.

Terakhir, Grace Partner of DuPage LP juga melakukan pemborongan hingga 743.132 saham selama kuartal III/2023. Jumlah itu naik hampir 10 kali lipat dari total kepemilikan pada kuartal I/2023 sebanyak 72.515 saham.

Tim riset Binaartha Sekuritas menyatakan saham ARTO ditutup melemah di level Rp1.950 dan masih ditutup di bawah garis SMA-60 sehingga dapat memulai pullback yang diperkirakan sebagai wave (ii). ARTO akan melanjutkan fase uptrend selama harga tidak menembus ke bawah Rp1.760. Speculative buy pada rentang harga Rp1.760-Rp1.840 dengan target harga terdekat di Rp2.160.

---

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper