Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Saham GJTL, Lo Kheng Hong Pilih Pertahankan Saham DILD

Investor ulung Indonesia Lo Kheng Hong jual saham GJTL tapi masih mempertahankan kepemilikan jumlah saham pada PT Intiland Development Tbk. (DILD). 
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Investor ulung Indonesia Lo Kheng Hong menjual saham GJTL tetapi masih mempertahankan kepemilikan jumlah saham pada PT Intiland Development Tbk. (DILD). 

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Juli 2023, pria yang akrab disapa Pak Lo itu memegang saham DILD sebesar 686.416.700 atau setara 6,62 persen dari total saham. Jumlah tersebut masih sama dengan kepemilikannya di bulan sebelumnya.

Adapun hal tersebut menandakan bahwa investor kawakan tanah air itu tidak menjual sedikit pun saham DILD miliknya, berbanding terbalik dengan keputusannya untuk menjual sebagian besar saham PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) yang dimilikinya. 

Selain Lo Kheng Hong, beberapa pihak yang turut mengoleksi saham perusahaan pengembang properti ini CGS-CIMB Securities Singapore yang memegang sebesar 1.557.077.600 saham atau setara 15,02 persen.

Kemudian ada PT Bina Yatra Sentosa dengan total kepemilikan saham sebesar 1.240.489.375 atau setara 11,97 persen dan perusahaan swasta asal Singapura, Bali Private Villa (s) PTE. LTD. yang memegang saham sebesar 775.911.150 atau 7,48 persen.

Jajaran direksi hingga komisaris DILD terpantau juga mempertahankan kepemilikan sahamnya di perusahaan. Direktur Utama PT Intiland Development Tbk. (DILD) Hendro Gondokusumo tercatat memiliki saham sebanyak 238.050.432 atau 2,3 persen.

Selanjutnya ada Wakil Direktur Utama DILD Suhendro Prabowo yang mencatat kepemilikan saham sebanyak 219.683.834 atau setara 2,12 persen. Masih dari jajaran direksi, nama pemilik Intiland Utama Gondokusumo muncul dengan kepemilikan sebanyak 153.778.684 saham atau setara 1,48 persen. 

Sementara itu, dari jajaran komisaris, Jahya Asikin tercatat sebagai pemilik dari 219.683.834 saham perseroan. Lalu ada Sinarto Dharmawan dengan total kepemilikan sebanyak 65.907.430 saham. 

Sebelumnya, emiten properti tersebut berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 160,25 persen menjadi Rp2,49 triliun pada semester I/2023 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp960,4 miliar. 

Kenaikan pendapatan berhasil membuat perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp39,13 miliar sepanjang semester I/2023, dari sebelumnya mencatat rugi bersih semester I/2022 sebesar Rp162,92 miliar. 

Sementara itu, berdasarkan data RTI Business hingga pukul 10.55 WIB, saham DILD terpantau stagnan atau berada pada posisi yang sama seperti penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu pada posisi Rp224 per lembar saham.

Adapun secara year-to-date, saham DILD telah mengalami pertumbuhan sebesar 29,82 persen. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper