Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOP 5 Bisnisindonesia.id: IPO BIOSKOP HINGGA IPO TAHUN POLITIK

Pengelola bioskop XXI akhirnya melantai di Bursa setelah sempat diisukan sejak Desember 2022. Adapun, aksi penawaran umum perdana kian marak di tahun politik.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola bioskop XXI akhirnya bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sempat diisukan sejak Desember 2022. Adapun, aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) tetap marak di tengah tahun politik.

Sempat diisukan IPO jumbo hingga Rp17 triliun, pengelola jaringan bioskop XXI akhirnya memulai perjalanan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 10 persen saham dengan potensi nilai jauh lebih rendah dari yang diisukan.

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk., pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, akhirnya menjawab rumor yang sudah diembuskan sejak Desember 2022 dan akan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO), dengan harga penawaran awal Rp270-Rp288 per saham.

Cinema XXI dalam prospektusnya di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (7/7/2023) melaporkan rencana IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (8,33 miliar) saham dengan nilai nominal Rp8. Jumlah saham itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Selain itu, gerbong aksi penggalangan dana di pasar modal kian ramai jelang tahun politik 2024. Sepanjang tahun berjalan, setidaknya terdapat pencatatan saham 43 emiten baru hingga Juni 2023, baik dari rights issue hingga penawaran saham perdana atau IPO.

Selain dua berita ini, terdapat informasi komprehensif lainnya yang menjadi pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Jumat (7/7/2023). Berikut di antaranya:

1. Menilik Aksi IPO Pengelola Jaringan Bioskop XXI

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk., pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, akhirnya menjawab rumor yang sudah diembuskan sejak Desember 2022 dan akan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO), dengan harga penawaran awal Rp270-Rp288 per saham.

Cinema XXI dalam prospektusnya di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (7/7/2023) melaporkan rencana IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (8,33 miliar) saham dengan nilai nominal Rp8. Jumlah saham itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Cinema XXI menetapkan rentang harga penawaran awal Rp270-Rp288 per saham. Oleh karena itu, dalam IPO Cinema XXI berpotensi meraih dana Rp2,25 triliun-Rp2,40 triliun setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cinema XXI dalam melakukan IPO juga akan melaksanakan program saham untuk karyawan (ESA) sejumlah 0,13 persen saham atau setara 11.112.000 (11,11 juta) saham.

2. Jepang hingga Korea Perpanjang Tentakel Bisnis Leasing

Ramainya investor asing masuk ke perusahaan leasing lokal membuat pemegang saham dalam negeri makin terkikis. Belum lagi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyoroti 61 perusahaan pembiayaan (multifinance) alias leasing yang mayoritas diminati oleh investor asing.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, dalam rentang 2–3 tahun terakhir, saat ini tersisi 30 dari 153 perusahaan multifinance dimiliki oleh pemegang saham lokal. Sedangkan sisanya, dikuasai oleh investor asing.

“61 perusahaan pembiayaan diminati oleh berbagai macam asing, yaitu Jepang dan Korea,” kata Suwandi saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia untuk melakukan tahap awal penjurian Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023, Selasa (4/7/2023).

Suwandi mengatakan, porsi kepemilikan investor Korea bertambah menjadi 15 perusahaan pembiayaan, yang sebelumnya hanya di bawah 10 perusahaan. Berkaca dari kondisi tersebut, Dia mengeklaim bahwa pekembangan industri pembiayaan akan semakin menarik ke depannya.

Kendati begitu, dia menilai Indonesia juga harus mampu menjaga pemegang saham dalam negeri, yang sedari dulu bertumbuh secara berlahan dari modal sekitar Rp5 miliar—Rp15 miliar menjadi Rp15 miliar—Rp25 miliar. Kemudian saat ini meningkat dengan modal minimum yang harus terpenuhi senilai Rp100 miliar.

3. Menahan Longsoran Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Juni 2023 sebesar US$137,5 miliar. Jumlah cadangan devisa tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang sebesar US$139,3 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa menyusutnya cadangan devisa pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah,” katanya dalam siaran pers, Jumat (7/7/2023).

Erwin menyatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, cadangan devisa pada Juni 2023 juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

4. Jelajah BUMN 2023: Melihat Taji ASDP Memoles Pelabuhan Merak

Sore itu seorang pria paruh baya duduk di ruang tunggu dermaga eksekutif I Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Dia menunggu kapal feri yang dijadwalkan tiba tidak lama lagi untuk mengantarkannya ke sanak saudara yang sudah tak ditemui sejak pertengahan 2020.

Sambil menunggu Ferry, Yatiman (47) bercerita bahwa anaknya bersekolah di Lampung. Kendati demikian, dia mengaku sudah lama tidak menghabiskan banyak waktu untuk menyeberang antarpulau guna menemui anaknya.

Apalagi, saat itu perjalanan menggunakan transportasi umum cukup dibatasi lantaran pandemi Covid-19. Baru setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Indonesia resmi memasuki endemi dan status kedaruratan Covid-19 dicabut, perjalanan dengan transportasi umum berjalan seperti biasa.

Yatiman mengaku sedikit kaget saat tiba di Pelabuhan Merak. Selain hari itu merupakan pertama kali dia menyambangi Merak, tampilan pelabuhan yang melayani lintas penyeberangan tersibuk di Indonesia itu dinilai sangat berbeda.

Dia mengaku kesan terakhir yang dimilikinya terhadap Merak cukup berbeda. Pria itu mengingat bahwa dulu dia harus mencari-cari tempat untuk beristirahat di pelabuhan sebelum bisa memasuki ferry. Biasanya, dia tiba di pelabuhan pada waktu magrib dan baru naik kapal pada tengah malam.

5. Tahun Politik Tak Menyurutkan Ramainya Aksi IPO

Gerbong aksi penggalangan dana di pasar modal kian ramai jelang tahun politik 2024. Sepanjang tahun berjalan, setidaknya terdapat pencatatan saham 43 emiten baru hingga Juni 2023, baik dari rights issue hingga penawaran saham perdana atau IPO.

Teranyar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sekitar Rp69,91 triliun. Dengan jumlah tersebut terdapat 65 perusahaan berencana IPO. OJK mencatat, 65 perusahaan tersebut menargetkan pemhimpunan dana IPO Rp42,64 triliun.

Selain itu, 9 aksi penawaran umum terbatas membidik dana Rp6,76 triliun, 13 aksi penawaran surat utang mengincar Rp19,36 triliun, dan 3 penawaran surat utang berkelanjutan menargetkan Rp1,15 triliun.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Inarno Djajadi menyebutkan penghimpunan dana di pasar modal sampai dengan Juni masih terjaga cukup tinggi mencapai Rp154,13 triliun.

Emiten baru Grup Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk dengan kode saham AMMN menjadi salah satu IPO terbesar pada tahun ini. Secara resmi AMMN listing pada Jumat (7/7/2023). Selanjutnya akan menyusul untuk melantai di bursa adaah PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk., pengelola jaringan bioskop Cinema XXI.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper