Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Tinggi Dorong Laba Triputra Agro (TAPG) jadi Rp2,4 Triliun

PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mencatatkan lonjakan laba bersih per September 2022 seiring dengan tingginya harga CPO dan sejumlah strategi perusahaan.
Hutan Mayong Merapun, area konservasi PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG). PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mencatatkan lonjakan laba bersih per September 2022 seiring dengan tingginya harga CPO dan sejumlah strategi perusahaan.
Hutan Mayong Merapun, area konservasi PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG). PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mencatatkan lonjakan laba bersih per September 2022 seiring dengan tingginya harga CPO dan sejumlah strategi perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 228,78 persen per September 2022.

Kenaikan ini tidak lepas dari faktor harga minyak sawit mentah (CPO) yang relatif tetap tinggi selama periode ini dan naiknya volume produksi.

Sampai akhir September 2022, TAPG membukukan laba bersih sebesar Rp2,42 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih yang dibukukan TAPG sebesar Rp736,30 miliar.

Presiden Direktur Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto mengatakan kenaikan laba bersih tidak lepas dari meningkatnya volume produksi TAPG akibat iklim yang mendukung pada 2020 dan 2021. Di sisi lain, umur mayoritas tanaman berada pada usia produktif.

Harga jual komoditas sampai akhir kuartal III/2022 juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Tjandra mengatakan perseroan juga masih mampu mengontrol beban produksi selama Januari—September 2022.

“Produksi kuartal III/ 2022 mengalami peningkatan yang signifikan, di mana produksi tandan buah segar (TBS) dari kebun inti meningkat hingga 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Tjandra dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).

Kenaikan signifikan produksi selama kuartal III/2022 membuat realisasi produksi selama Januari—September 2022 naik 19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tjandra menyebutkan harga jual CPO dan kernel sawit yang relatif tetap tinggi juga mengimbangi kenaikan beban akibat melambungnya biaya pupuk.

Selama Januari—September 2022, harga CPO 43 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. Begitu pula dengan harga kernel sawit yang 39 persen lebih tinggi. Hal ini berdampak pada naiknya penjualan minyak sawit dan kernel sawit, masing-masing sebesar 51 persen menjadi Rp5,8 triliun dan 67 persen menjadi Rp951 miliar.

“Iklim tahun 2022 yang lebih basah dari prediksi awal memberikan pengaruh positif pada produksi Perseroan, didukung dengan usia tanaman yang berada di usia produktif, yaitu 12,2 tahun,” tambahnya.

Pada sisi permintaan, Tjandra mengatakan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mulai membaik dan stok di dalam negeri terpantau berkurang. Permintaan dari destinasi ekspor utama seperti China dan India selama kuartal III/2022 juga tetap kuat.

Akibat melemahnya mata uang rupiah yang merupakan efek dari kenaikan suku bunga The FED di tahun ini, TAPG melaporkan kerugian valas hingga Rp153,2 miliar selama Januari—September 2022. Kerugian tersebut meningkat 276 persen dibandingkan dengan 2021 yang hanya mencapai Rp40,7 miliar.

"Akan tetapi terkait beban bunga, TAPG sudah mengantisipasi hal tersebut sehingga berhasil menekan beban bunga hingga 30 persen pada selama 2022 melalui tambahan pembayaran pinjaman bank di kuartal III/2022,” kata Tjandra.

Hingga 30 September 2022, total aset TAPG naik 12,44 persen menjadi Rp13,99 triliun yang disebabkan oleh kenaikan persediaan dan kepentingan dalam ventura bersama.

Total kewajiban turun 8,07 persen menjadi Rp4,27 triliun per September 2022 yang dipicu turunnya utang bank jangka panjang dari Rp2,65 triliun menjadi Rp1,80 triliun.

Sementara itu, ekuitas TAPG meningkat 24,68 persen mencapai Rp9,72 triliun seiring dengan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper