Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Gandum Melandai, Mampu Jadi Booster Saham Indomie (ICBP)?

Harga komoditas gandum mulai melandai sehingga bisa menjadi booster bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebagai produsen Indomie.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga komoditas gandum mulai melandai sehingga bisa menjadi booster bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebagai produsen Indomie.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menyampaikan bahan baku paling banyak yang digunakan oleh ICBP adalah gandum yang akhir-akhir ini harganya mulai mengalami penurunan.

“[Gandum] yang akhir-akhir ini malah harganya mulai turun. Bisa jadi sentimen positif untuk ICBP,” kata Pebe kepada Bisnis, Rabu (6/7/2022).

Selain itu, Pebe menyampaikan hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenaikan harga produk ICBP di mana perseroan telah menaikkan harga di bulan April dan Juni di tahun ini.

Namun menurutnya karena ICBP merupakan market leader terutama di segmen utamanya (mi instan) sehingga tidak akan mengurangi volume penjualan.

“Kita lihat mereka punya pricing power yang kuat. Jadi walaupun mereka menaikan harga, tapi kita memperkirakan tidak akan mengurangi volume penjualan mereka,” paparnya.

Ditambah lagi, Pebe mengatakan bahwa optimisme untuk ICBP di semester II/2022 ini juga didukung dengan penjualan mi instan oleh Pinehill dengan target negara middle east, yang ditargetkan volumenya tumbuh 15-20 persen.

Berdasarkan sentimen-sentimen di atas, Samuel Sekuritas pun merekomendasikan untuk membeli atau buy saham ICBP dengan target harga Rp12.000 per lembar saham.

Sementara itu, emiten berkode ICBP ini mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih konsolidasi sebesar 14 persen menjadi Rp17,19 triliun pada kuartal I/2022 dari Rp15,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Meskipun kinerja laba usaha turun 7 persen menjadi Rp3,53 triliun dari Rp3,82 triliun karena kenaikan harga berbagai komoditas, ICBP masih membukukan marjin laba usaha yang sehat sebesar 20,6 persen dibandingkan dengan 25,3 persen di kuartal pertama tahun 2021.

Perseroan pun berhasil tetap mencatatkan pertumbuhan bottom line. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sekitar 12 persen menjadi Rp1,94 triliun selama 3 bulan 2022 dari Rp1,74 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood CBP Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan kinerja perseroan tetap dapat bertumbuh di tengah tekanan dari harga bahan baku yang meningkat.

"Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan sehubungan dengan naiknya harga-harga bahan baku sebagai imbas dari situasi ekonomi global, ICBP mengawali tahun 2022 dengan kinerja yang positif," jelasnya dalam keterbukaan, dikutip Kamis (7/7/2022).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper