Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan terhadap instrumen surat berharga negara (SBN) ritel pada 2022 diprediksi tetap tinggi.
Dwi Irianti, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan pemerintah tetap optimistis dengan potensi demand terhadap SBN ritel. Pasalnya, instrumen itu telah memiliki basis investor setia.