Seiring dengan bursa global, kata Yulius Fang, nilai Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan rawan penurunan dibandingkan kenaikannya. Pergerakan yang fluktuatif dengan tren menurun cukup dalam diperkirakan bakal ada pada semester I/2016.
Kendati demikian, sambungnya, bila situasi kian memburuk, tidak tertutup kemungkinan untuk menurun lagi berikutnya pada semester II/2016.
Dia memerkirakan, IHSG dapat melemah hingga 4.200 pada tahun ini bila sentimen negatif turut bermain. Sedangkan penguatan, bila ada, tidak akan bisa mencapai 5.000 hingga akhir tahun ini. Atmosfer bearish dan fluktuatif masih bakal terasa pada jangka pendek selama 2016 ini.
Sementara itu, saham yang direkomendasikan pada tahun ini adalah saham yang perusahaannya bergerak di bidang usaha berelemen bagus pada tahun Monyet Api.
Bidang usaha yang akan berpeluang baik di Indonesia, pada semester I/2016, adalah bisnis yang berelemen logam, api, kayu, dan air. Sedangkan, elemen tanah diproyeksi bakal menghadapi tantangan pada paruh pertama tahun ini.
Paruh kedua tahun ini, katanya, bidang usaha yang berpeluang moncer adalah pada sektor air, tanah, api, dan kayu. Sedangkan, elemen logam diproyeksi bakal mendapatkan tantangan cukup berat.
"Khusus bisnis emas pada semester II/2016, transaksi beli akan berkurang, harganya berpeluang cukup bagus untuk naik, tetapi rawan koreksi," paparnya.