Bisnis.com, JAKARTA - PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. optimistis bisa meraup laba pada akhir 2015 setelah berhasil menekan kerugian sepanjang Januari-September tahun ini.
Hingga kuartal III/2014, penjualan perseroan berkode SCPI ini naik 141% dari sebelumnya Rp285,87 miliar menjadi Rp691,170 miliar. Kenaikan ini berhasil membuat perseroan menekan rugi bersih dari sebelumnya Rp112,03 miliar menjadi hanya Rp9,98 miliar.
Direktur Merck Sharp Dohme Pharma Novian Zein menuturkan, kerugian ini sebenarnya banyak disebabkan oleh beban investasi sebanyak US$21 juta yang digelontorkan perseroan sejak 2012 untuk membangun pabrik di Pandaan, Jawa Timur.
Mulai tahun ini, investasi tersebut sudah mulai berdampak terhadap kinerja perseroan. Dengan demikian, perseroan hanya akan menganggarkan belanja modal US$3 juta-US$5 juta pada 2015.
Di sisi lain, perseroan menargetkan sudah bisa meraup laba pada akhir tahun depan. Ini diupayakan dengan menggenjot penjualan ekspor dan impor. Hingga kuartal III tahun ini, penjualan ekspor perseroan mencapai Rp475 miliar atau sekitar 68% dari total penjualan SCPI. Dari sisi volume, perseroan mengekspor sekitar 2 juta unit pada tahun ini.
Novian menuturkan perseroan berencana menggenjot ekspor pada 2015. Selama ini, SCPI sudah menggarap pasar di Asia Tenggara dan negara Asia lainnya seperti Selandia Baru, Australia, Hong Kong, Taiwan, dan Sri Lanka. Perseroan juga telah mendapatkan izin untuk memasarkan produknya ke Korea Selatan.
“Tahun depan kami akan ekspor 6 juta unit obat,” tambahnya.
Perseroan juga menargetkan bisa meningkatkan kontribusi ekspor mencapai 85% terhadap penjualan perseroan. Sementara itu, penjualan domestik diharapkan bisa tumbuh 20%, atau di atas pertumbuhan industri farmasi.